Keluarga Tegaskan, M Hadjid Tidak Terpapar Terorisme Pasca Penangkapan Wawan Oleh Tim Densus 88 AT Mabes Polri
![]() |
Kiri ke kanan : Arsyad Wahyudi, M. Hadjid Setyawan dan Arief Budiyanto, saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: dok. istimewa/HRS)
|
Salatiga, beritaglobal.net – Pasca operasi penangkapan terduga teroris Wawan Wicaksono (40) terduga teroris oleh Tim Densus 88 Anti Teror (AT) Mabes Polri di rumah pamannya, M. Hadjid Setyawan (61), di RT 04 RW 07 Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kita Salatiga pada Jumat (27/9/2019) sore sekitar pukul 17.30 WIB, pihak keluarga besar M. Hadjid Setyawan menyatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak mengetahui jika saudaranya yang baru bertamu itu menjadi buruan Tim Densus 88.
“Yang jelas kami disini memberikan klarifikasi terkait dengan penanhkapan Wawan Wicaksono oleh Densus 88. Dan kami tegaskan pula, bahwa keluarga adik saya M Hadjid Setyawan ini sama sekali tidak terpapar dengan terorisme. Ini yang perlu kami pertegas. Masalahnya, setelah kejadian penangkapan di rumah adik saya ini, masyarakat tahunya adik saya ini terlibat terorisme. Jadi, keterangan kami disini agar masyarakat lebih jelas mengerti yang sebenarnya,” ditegaskan Arief Budiyanto (65), kakak kandung M. Hadjid Setyawan yang juga mantan anggota DPRD Kota Salatiga kepada wartawan, Sabtu (28/09/2019).
Keluarga besar Arief tidak sepakat dengan semua langkah yang berbau terorisme. Inti dari klarifikasinya kepada awak media adalah terkait penangkapan Wawan oleh Densus 88 membuat keluarga besarnya terkejut dan harus memberikan keterangan yang sebenarnya.
“Sekali lagi kami tegaskan, bahwa keluarga besar kami tidak ada sedikitpun terpapar terorisme. Jangan sampai dengan penangkapan Wawan di rumah adik saya ini, akan membuat kekuarganya disudutkan masyarakat. Apabila di kemudian hari, ada yang mendiskreditkan keluarga kami, maka kami siap untuk melakukan langkah-lanhkah hukum,” ujar Arief Budiyanto, yang juga Ketua Forum Umat Islam Salatiga (FUIS).
Sementara itu, M. Hadjid Setyawan (61) menceritakan, Wawan adalah keponakan istrinya, dan tidak tau menahu bila Wawan telah terpapar terorisme. Bahkan, pihaknya juga tidak tahu menahu Wawan itu masuk jaringan mana, karena selama ini Wawan juga tidak pernah cerita akan sepak terjangnya setelah pergi dari rumahnya beberapa tahun silam.
“Saat Wawan tiba dirumah saya pada Kamis (26/09/2019) sekitar pukul 16.15 WIB, saya masih sholat azar dan kedatangannya diterima istri saya. Lalu, oleh istri saya Wawan dipersilakan istirahat di kamar lantai dua. Usai sholat, Wawan keluar dari kamar dan duduk di ruang tamu dan ngobrol dengan saya. Wawan mengaku dari Cirebon dengan naik sepeda motor Honda Scoopy,” tandas M. Hadjid Setyawan. (HRS/ASB)
Tinggalkan Balasan