Polres Blitar Gelar Trauma Healing untuk Keluarga Korban Mutilasi Koper Merah: Bukti Humanisme Polri
Laporan: Ninis Indrawati
BLITAR | SUARAGLOBAL.COM – Dalam rangka memberikan dukungan psikologis dan moral kepada keluarga korban mutilasi koper merah yang sempat menggemparkan masyarakat, Polres Blitar Polda Jawa Timur melaksanakan program trauma healing. Langkah ini diambil sebagai wujud kepedulian Polri dalam mendampingi masyarakat yang tengah menghadapi situasi sulit.
Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, bersama jajarannya mengunjungi rumah duka keluarga Uswatun Khasanah di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, untuk menyampaikan belasungkawa mendalam. Dalam kunjungan tersebut, Kapolres memberikan dukungan moral kepada dua anak almarhumah yang kini kehilangan sosok ibu mereka dalam tragedi memilukan tersebut.
“Kami hadir di sini untuk menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian. Polri berkomitmen mendampingi masyarakat yang tengah menghadapi situasi sulit, terutama dalam kasus-kasus yang sangat menguras emosi seperti ini,” ujar AKBP Arif dalam pernyataannya.
Selain menyampaikan rasa empati, Polres Blitar juga menyerahkan bantuan kepada keluarga korban sebagai bentuk dukungan konkret. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang tengah menghadapi cobaan berat.
Sebagai langkah strategis untuk membantu keluarga korban, Polres Blitar menyediakan layanan trauma healing yang difasilitasi oleh para profesional di bidang psikologi. Program ini bertujuan membantu keluarga korban memulihkan kondisi mental dan emosional mereka.
“Pendampingan ini penting agar keluarga yang terdampak secara psikologis dapat perlahan-lahan bangkit dan kembali menjalani kehidupan dengan lebih baik,” jelas Kapolres.
Selain itu, Polres Blitar membuka ruang konsultasi psikologis bagi masyarakat luas, terutama bagi mereka yang merasa terpengaruh oleh kasus ini. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif sekaligus responsif dalam menjaga kesehatan mental masyarakat.
“Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pendampingan yang diperlukan, terutama dalam menghadapi kasus-kasus yang memengaruhi psikologis mereka. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami sebagai aparat keamanan,” tambah AKBP Arif.
Tragedi mutilasi koper merah ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga keamanan lingkungan. Polres Blitar terus mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan yang berpotensi membahayakan.
Kapolres juga menegaskan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. “Semua pihak memiliki peran dalam menjaga keamanan lingkungan. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah kejahatan demi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman,” tutupnya.
Melalui program trauma healing dan langkah-langkah humanis lainnya, Polres Blitar berupaya memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Langkah ini diharapkan tidak hanya membantu pemulihan keluarga korban, tetapi juga mencegah tragedi serupa di masa depan.
Dengan upaya berkelanjutan seperti ini, Polri berkomitmen hadir sebagai garda terdepan dalam memberikan perlindungan dan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan. (*)
Tinggalkan Balasan