Strategi Cerdas Diskominfo: Srikandi ASKOMPSI Ungkap Rahasia Keamanan Siber di Era Digital
Laporan: Imam Prabowo
SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Dalam rangkaian Seminar Nasional Seri III ASKOMPSI 2024, para Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi berbagi tips dan strategi terkait keamanan informasi dan ruang siber. Seminar yang digelar di Hotel & Convention Patra Semarang pada Jumat (27/9/2024) ini menyoroti isu penting mengenai ancaman siber yang semakin meningkat di era digital.
Seminar ini menghadirkan dua srikandi utama dari ASKOMPSI, yaitu Ika Mardiah. Kepala Diskominfo Jawa Barat sekaligus Wakil Ketua I ASKOMPSI, dan Sherlita Ratna Dewi Agustin, Kepala Diskominfo Jawa Timur. Selain itu, Kepala Diskominfo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hari Edi Tri Wahyu Nugroho, turut serta dalam sesi panel diskusi yang dipandu oleh Dewan Pembina ASKOMPSI, Eneng Nurcahyati.
Dalam diskusi panel tersebut, Ika Mardiah menekankan pentingnya keamanan siber, terutama setelah adanya insiden peretasan di Pusat Data Nasional (PDN). Menurutnya, keamanan siber harus menjadi perhatian serius di setiap pemerintah daerah, terutama di era di mana setiap perangkat dan sistem terhubung ke internet.
“Semua yang terhubung ke internet tidak ada yang aman. Sehingga kita harus meminimalkan atau mencegah risiko peretasan,” ungkapnya saat menyampaikan praktik terbaik dalam menangani isu keamanan informasi.
Jawa Barat juga tengah merintis penerapan teknologi blockchain sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem keamanan informasi. Teknologi ini diharapkan dapat membantu mengurangi potensi ancaman siber melalui basis data yang lebih aman dan terenkripsi.
Sementara itu, Sherlita Ratna Dewi Agustin dari Diskominfo Jawa Timur mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya fokus pada peningkatan kesadaran di tingkat kabupaten dan kota mengenai bahaya kejahatan siber. Menurutnya, tidak semua daerah memiliki infrastruktur keamanan siber yang kuat seperti di Surabaya, Banyuwangi, dan Malang.
“Urusan siber ini tidak main-main. Karena dampaknya sangat fatal kalau tidak segera diatasi. Kami di Jawa Timur berupaya membantu Diskominfo di kabupaten/kota untuk memperkuat sistem keamanan siber mereka,” katanya.
Sherlita juga memperkenalkan Jatim Digifest 2024, sebuah acara digital yang akan digelar di Kabupaten Tuban pada 22-24 Oktober 2024. Event ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi inovasi teknologi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan siber.
Sesi diskusi ditutup oleh Hari Edi Tri Wahyu Nugroho, Kepala Diskominfo DIY, yang mengangkat pentingnya penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Ia menegaskan bahwa SPBE harus menjadi prioritas bersama di tingkat pemerintah daerah, bukan hanya tanggung jawab Diskominfo semata.
“SPBE dan smart province itu harusnya menjadi tanggung jawab bersama pimpinan pemda. Bukan hanya dibebankan pada satu organisasi pemerintah daerah,” ujarnya dengan tegas.
Dengan hadirnya tiga kepala Diskominfo dari provinsi besar di Pulau Jawa, sesi ini sukses memberikan wawasan mendalam terkait pengelolaan keamanan siber dan inovasi teknologi di sektor pemerintahan. Diskusi yang berlangsung interaktif ini diharapkan mampu menginspirasi daerah lain untuk semakin tanggap dalam menghadapi ancaman digital yang terus berkembang. (*)
Tinggalkan Balasan