Transformasi Kesehatan Kediri: Pj Wali Kota Zanariah Luncurkan Integrasi Layanan Kesehatan Primer

 

Laporan: Iswahyudi Artya

KEDIRI | SUARAGLOBAL.COM – Dalam upaya memperkuat layanan kesehatan di Kota Kediri, Pj Wali Kota Zanariah secara resmi meluncurkan Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP). Acara peluncuran ini diadakan di Ballroom Hotel Lotus Garden Kediri dan dihadiri oleh berbagai pejabat daerah serta pemangku kepentingan lainnya.

Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2015 Tahun 2023 tentang petunjuk teknis integrasi pelayanan kesehatan primer, Zanariah menjelaskan bahwa semua Puskesmas wajib menerapkan integrasi pelayanan kesehatan primer. “Ada tiga hal yang menjadi fokus transformasi integrasi pelayanan kesehatan primer. Pertama, transformasi sistem layanan kesehatan primer berfokus pada siklus hidup, mulai dari ibu hamil, balita, remaja, usia dewasa, hingga lansia. Kedua, mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kelurahan dan dusun. Ketiga, memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard kesehatan di setiap kelurahan,” ujar Zanariah.

Baca Juga:  6 Rumah Warga Dusun Bulakan di Tepi Aliran Sungai Wulung, Terancam Longsor dari Gerusan Aliran Air Sungai

Pada kesempatan tersebut, ILP diluncurkan di tiga Puskesmas pilot project, yaitu Puskesmas Pesantren Dua, Puskesmas Campurejo, dan Puskesmas Kota Wilayah Utara. Implementasi sistem ILP di Puskesmas Campurejo dan Kota Wilayah Utara akan dimaksimalkan pada triwulan ketiga tahun 2024. “Saya berharap, penerapan ILP dapat segera diikuti oleh seluruh Puskesmas di Kota Kediri. Saat ini, Kota Kediri memiliki 9 Puskesmas, 27 pustu (Puskesmas Pembantu), 22 Ponkesdes, dan 344 Posyandu,” tambah Zanariah.

Baca Juga:  Kenang Humanis, Ketegasan dan Loyalitas Sosok AKP Sigit Eka Sahudi.SH

Zanariah juga menekankan beberapa hal penting terkait pelaksanaan ILP. Pertama, penerapan ILP di Puskesmas akan dilakukan berdasarkan empat klaster, mencakup manajemen Puskesmas, ibu dan anak, usia dewasa dan lansia, serta penanggulangan penyakit menular. Selain itu, lintas klaster yang mencakup kegawatdaruratan, rawat inap, laboratorium, dan kefarmasian juga menjadi fokus. Kedua, Puskesmas Pembantu di setiap kelurahan harus memberikan pelayanan kesehatan dengan minimal satu bidan, satu perawat, dan dua kader yang bertugas setiap hari. Ketiga, ILP di Posyandu akan mengintegrasikan layanan seluruh siklus hidup dan melaksanakan pemantauan wilayah setempat bersama Puskesmas Pembantu.

Baca Juga:  Pemerintah Kota Salatiga Gelar Pelatihan Kewirausahaan Pemuda 2024

Mengakhiri sambutannya, Zanariah menekankan bahwa pelaksanaan ILP memerlukan dukungan dari semua pihak, mulai dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi. “Kolaborasi ini semakin menguatkan komitmen bersama untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, sehingga terwujud transformasi sistem layanan siklus hidup yang benar-benar bermanfaat,” pungkasnya.

Acara ini juga ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama penguatan transformasi layanan primer oleh Pj Wali Kota Kediri, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala DP3AP2KB, Inspektur Daerah Kota Kediri, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Bappeda, dan Ketua Go Prokes. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!