MoU Kolaborasi BNPB dan Pramuka: Sinergi Pentahelix untuk Penanggulangan Bencana di Jawa Timur

 

Laporan: Ninis Indrawati

JATIM | SUARAGLOBAL.COM – Gerakan Pramuka telah terbukti memiliki peran penting dalam berbagai aksi kemanusiaan dan kebencanaan, menandai kuatnya kolaborasi pentahelix antara pemerintah dan masyarakat untuk menurunkan risiko bencana. Kolaborasi ini kembali dipertegas melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Gerakan Pramuka di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa (30/7).

Pada acara tersebut hadir Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso, dan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka H.M Arum Sabil. Acara yang digelar dalam rangka Hari Pramuka ke-63 Jawa Timur ini mengusung tema “Sinergi bersama BNPB, Pemprov Jatim, dan Gerakan Pramuka dalam Program Kemanusiaan dan Kebencanaan”.

Pj Gubernur Adhy Karyono menegaskan bahwa partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana sangat penting. “Pengurangan risiko bencana harus melibatkan kolaborasi unsur pentahelix. Pemerintah didukung oleh BPBD, Pramuka, dan komunitas relawan masyarakat. Sinergi ini telah terbukti mendukung keberhasilan proyek hunian tetap korban erupsi Gunung Semeru yang mendapat rekor MURI,” ujar Adhy.

Baca Juga:  Dilaporkan Hilang, Choironi Ditemukan di Kauman Kidul

Menurut Adhy, Pramuka sebagai agen perubahan diharapkan mampu mendukung kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. “Setiap ada bencana, Pramuka selalu hadir. Mereka menjadi contoh bagi masyarakat dengan menunjukkan rasa kemanusiaan dan empati bagi korban atau penyintas,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyerahkan bantuan peralatan dan logistik kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kwartir Daerah Jatim. Bantuan tersebut berupa tenda pengungsi (2 unit), tenda keluarga (10 unit), light tower (1 unit), velbed (30 unit), makanan siap saji (200 paket), matras (160 lembar), dan selimut (200 lembar). Bantuan ini dimaksudkan untuk mendukung penanggulangan bencana, khususnya penanganan siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Jawa Timur pada tahun 2024.

Baca Juga:  Hoho Kades Purwasaba Yang Bertato & Disukai Masyarakat Karena Kedermawanannya

“Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada Provinsi Jawa Timur. Bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ucap Adhy.

Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka H.M Arum Sabil menjelaskan bahwa Gerakan Pramuka selalu terbuka untuk semua masyarakat Indonesia dan memiliki potensi luar biasa dalam menginspirasi kepedulian terhadap kemanusiaan. “Pramuka memiliki dasar dan taat kepada kode kehormatan Pramuka. Kami aktif mengirimkan bantuan untuk bencana alam seperti gempa bumi di Malang dan erupsi Gunung Semeru, serta melakukan penanaman pohon untuk lingkungan yang berkelanjutan,” jelas Arum Sabil.

Acara ini juga diisi dengan pengibaran bendera merah putih oleh Pj Gubernur Adhy, Kepala BNPB, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim, dan para peserta Jumpa Tokoh. Peringatan Hari Pramuka ke-63 menjadi momentum untuk memperkuat kerjasama dalam penanggulangan bencana, yang ditandai dengan penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama antara BNPB dan Kwarda Gerakan Pramuka. Ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara BNPB dan Kwarnas Gerakan Pramuka yang telah dilaksanakan lima tahun lalu.

Baca Juga:  Program Pamsimas di Bangkalan: Menara Air Mulai Berdiri, Tingkatkan Akses Air Minum dan Sanitasi

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengatakan, “MoU ini merupakan perpanjangan dari kerja sama yang sudah berlangsung lama. Pramuka selalu ikut serta dalam penanggulangan bencana. Situasi Indonesia yang kaya akan Sumber Daya Alam juga diiringi dengan bencana alam, bencana non-alam, dan bencana sosial yang banyak memakan korban.”

Budi Waseso juga menekankan peran penting Pramuka dalam kebencanaan, pengamanan, dan penjagaan lalu lintas. “Ke depan, generasi muda yang akan memimpin negara ini harus berkualitas dan terampil dalam menangani bencana. Pramuka harus mampu menanggulangi bencana dengan keterampilan dan pendidikan yang mumpuni untuk kepentingan negara,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!