Harga Hasil Panen Anjlok, Petani Mengeluh Dan Kecewa
BANJARNEGARA, Beritaglobal.net – Petani merasa kecewa dan mengeluh, pasalnya harga panennya seperti bawang merah, cabai, terong, dan kobis sangat murah. Modal yang dikeluarkan untuk perawatan, pupuk, dan tenaga tidak sesuai dengan harga pasaran saat ini.
Salah satu petani di Banjarnegara, Riyanto (42) kepada beritaglobal.net mengungkapkan, saya rasanya capai banget jadi petani. Rasanya seperti dipermainkan olah para pelaku pasar, khususnya petani sayur mayur.
“Bahkan tanaman terong saya biarkan, kalaupun saya panen toh harganya tetep anjlok banget,” keluhnya, Sabtu (29/08/2020).
Kadang terong maupun kobis, lanjutnya saya jadikan makanan untuk sapi dan kambing milik saya, lumayan dari pada saya harus mencari rumput. Dulu untuk perawatan dan untuk beli pupuknya saya harus menjual kambing sekarang malah kambingnya makan kobis atau terong.
“Susahnya jadi petani, ibarat kobis makan kambing, tapi sekarang kambingnya makan kobis dan wortel,” canda Riyanto.
Lebih lanjut ia mengatakan, saya sebagai orang bodoh untuk saat ini merugi itu tidak masalah. Masa namanya usaha harus meraup untung terus? sekali-kali dikasih rugi nggak papa insyaallah besok bisa mendapatkan gantinya yang lebih banyak.
“Saya berharap kepada pemerintah agar petani jangan dipersulit terkait pupuk. Masa kami harus rugi yang kedua kalinya? Kalau kami rugi terus, mungkin kelak tidak ada yang mau bertani,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kami meyakini figur petani sekarang jika kuat posisinya akan seperti Kopasus yang menjaga ketahanan pangan negeri. Pangan dari hasil produksinya bisa menjadi alat utama untuk sistem pertahanan negara kita.
“Akan tetapi, kalau petani rapuh apakah bisa menjadi pertahanan yang bagus,” pungkasnya (Iwan)
Tinggalkan Balasan