Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Kawasan Wisata di Tutup Sementara

Penampakan erupsi Gunung Tangkuban Perahu pasca erupsi, Jumat (25/07/2019). (Foto: dok. Humas BNPB)



Bandung Barat, beritaglobal.net – Pasca terjadi erupsi Gunung Tangkuban Perahu, Jumat (26/07/2019), sekira pukul 15.48 WIB, Pemerintah daerah setempat telah menutup Kawasan Wisata Gunung Tangkuban Parahu. Pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) jatuhan abu vulkanik mencapai radius 1 – 2 km.

Berdasar release diterima beritaglobal.net, dari Agus Wibowo selaku Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, distribusi abu teramati di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat mendapatkan informasi dari warga di Kecamatan Cisarua bahwa abu mengarah ke sana. Sedangkan laporan dari BPBD, abu erupsi tidak terlihat dari kantor BPBD Bandung Barat yang berjarak 17 – 20 km dari gunung.

Baca Juga:  Menkumham Yasonna Laoly Tinjau Pembangunan Lapas Baru di Nusakambangan

Pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, Badan Geologi mengeluakan peringatan bahaya bagi pesawat yang melintas di sekitar wilayah gunung atau Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA). Notifikasi VONA berwarna oranye mengindikasikan lontaran abu masih berada di bawah 1.000 kaki. Level ini dapat membahayakan penerbangan. VONA juga menyebutkan distribusi abu vulkanik mengarah ke timur laut dan selatan.

Terkait dengan fenomena erupsi ini, PVMBG sedang mengevaluasi status Gunung Tangkuban Parahu yang berada pada level I (Normal). Pada status ini, PVMBG merekomendasikan sebagai berikut:

Baca Juga:  Kopasma Semut Geni Koti Mahatidana MPW PP Jateng Semprot Cairan Disinfektan di Demak

1. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas dan tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu, serta ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.

2. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan  tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Informasi lebih lanjut mengenai kegunungapian atau penanggulangan bencana, dapat menghubungi:
– Gede Suantika [Kabid Mitigasi Gunung Api, 0821-2999-9218]
– Danan [Kasi Logistik BPBD Kab. Bandung Barat, 0812-2011-9865]

Baca Juga:  Polda Sulsel Undang Mahasiswa Dalam Acara Coffee Morning, Rekatkan Hubungan Emosional Polisi Dengan Mahasiswa

Sebelumnya PVMBG melaporkan bahwa Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada Jumat (26/7), pukul 15:48:18 WIB. Kolom abu teramati dengan ketinggian kurang lebih  200 m di atas puncak.

Asap tebal warna kelabu tebal  dan abu mengarah ke Timur – Utara – Selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi 5 menit 30 detik.

Masyarakat di sekitar gunung untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak benar, serta memonitor peringatan maupun informasi dari pemerintah daerah atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. (Khamim/HMS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!