Warga Kalicacing Penerima Bantuan Jamban Peket 4 Harapkan, Jamban Segera Dibangun

Kondisi santiasi kediaman Iswahyudi dan almarhum Lukas Marpaung di RT 04 RW 05 Kelurahan Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga yang telah ditetapkan mendapatkan bantuan Jamban paket 4 tahun anggaran 2018. 

Salatiga, Beritaglobal.net – Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu faktor bagi menurunnya derajat kesehatan masyarakat. Seperti telah tertuang dalam Buku Putih Sanitasi Kota Salatiga tahun 2012.

Pada tahun 2018, terdapat beberapa paket pengerjaan bantuan Jamban di wilayah Kota Salatiga, yang tersebar di empat kecamatan di Kota Salatiga.

Seperti pantauan beritaglobal.net di Kelurahan Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Kamis (06/12/2018). Lurah Kalicacing Kris Hartanto, S.E., didampingi oleh Kasie Sosial Pemberdayaan Masyarakat (Sospermas) Nanik, menyampaikan bahwa bantuan jamban diberikan setelah adanya survey dari Puskesmas Kalicacing.

Kris Hartanto, Lurah Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga saat di wawancara diruang kerjanya.

“Jamban survey dari puskesmas ya,” ucap Lurah Kalicacing Kris Hartanto kepada beritaglobal.net.

Menambahkan informasi dari Lurah Kalicacing, Nanik selaku Kasie Sospermas menambahkan, “Ada dari Dinas Perkim, itu langsung ke Puskesmas, kelurahan untuk laporan – laporan tidak diberi, untuk lebih detail ke puskesmas saja,” jelas Nanik.

Pada saat diadakan rapat lintas sektoral, Nanik pernah mengusulkan adanya tembusan surat untuk warga masyarakat yang menerima bantuan jamban, untuk antisipasi bila terjadi masalah dan sosialisasi.

“Pernah sekali rapat, pas sebelum ditetapkan/sebelum ODF, saya beri masukan bahwa ada baiknya dikelurahan ditembusi untuk mengantisipasi permasalahan dan memberi sosialisasi,” imbuh Nanik.

“Dan yang dibangun yang mana saja, kami belum diberi tembusan, karena sumber dana ada dari APBN dan dari APBD, tapi untuk selanjutnya tidak ada informasi lebih lanjut,” imbuhnya.

Nanik juga menjelaskan bahwa ada pihak ketiga yang melakukan survey dan verifikasi.

“Karena dari tim puskesmas terjun langsung ke warga, dan hanya info secara lisan. Dan sepertinya di perkim sendiri ada pihak ketiga,” terangnya.

Baca Juga:  Mendagri Wajibkan Nomenklatur Pemadam Kebakaran Jadi Dinas Tersendiri, Tito Karnavian : “Posisi Damkar seperti dilupakan tapi dirindukan”

Ketika di tanyakan adakah bantuan jamban komunal di Kelurahan Kalicacing, dijawab oleh Kris Hartanto, bahwa pernah diusulkan di wilayah RW 01, namun tindak lanjutnya belum ada.

“Jamban komunal pernah diusulkan di wilayah RW 01, namun belum ada tindak lanjut, jadi di Kelurahan Kalicacing belum ada jamban komunal,” terang Kris Hartanto.

Terkait permasalahan yang pernah ada dengan adanya bantuan jamban dan septic tank, Kris Hartanto menyampaikan, “Di Kalicacing ada warga yang menerima bantuan septic tank, namun besar ukuran septic tank tidak bisa dipasang di rumah warga, karena lahan untuk pemasangan septic tank sudah habis, dan pintu masuk ke dalam rumah tidak mencukupi karena ukuran septic tank dan ukuran pintu rumah tidak sesuai,” terangnya.

Solusi yang ada sesuai dengan kesepakatan warga akhirnya teratasi dengan penggantian septic tank dengan saluran air bersih sesuai kondisi warga penerima bantuan.

“Hal ini, diketahui saat ada sosialisasi di kelurahan beberapa waktu lalu, dan warga meminta untuk pengalihan ke air bersih, dikarenakan selama ini ada warga kami yang menggunakan air di satu meter untuk lebih dari satu rumah,” jelas Kris Hartanto.

“Untuk kriteria, bisa dikonfirmasi ke puskesmas saja,” tegas Kris Hartanto.

Harapan Warga

Saat ditanyakan kepada dua orang warga yang tercantum dalam daftar penerima bantuan jamban, seperti tertera dalam daftar penerima bantuan jamban paket 4 Pemerintah Kota Salatiga, atas nama Lukas Marpaung dan Iswahyudi di RT 04 RW 05 Kelurahan Kalicacing, istri almarhum Lukas Marpaung menyampaikan, “Dulu kan saya di rumah ini jadi satu, dan sekarang pisah, jadi ya kamar mandi terpisah. Waktu itu adik saya yang mengurus, jadi survey di tangani oleh adik saya,” kata nyonya Lukas.

Kemudian disampaikan pula bahwa rencana pembangunan diinformasikan pada bulan Januari 2018, namun hingga suaminya meninggal, pembangunan jamban belum juga terealisasi. “Sampai saat ini ya belum dibangun, dulu sewaktu suami saya masih hidup dijanjikan dibangun di bulan Januari 2018, trus ndak jadi. Katanya sehabis lebaran, tapi juga ndak jadi, sampai suami saya meninggal dan saat ini juga belum jadi dibangun,” terang nyonya Lukas.

Baca Juga:  Isra Mi\'raj 1446 H di Polda Jatim: Wakapolda Dorong Transformasi Polri Berlandaskan Spiritualitas

Sementara itu, Iswahyudi yang rumahnya juga mendapatkan bantuan jamban mengharapkan untuk jamban dapat segera dibangun.

Iswahyudi warga RT 04 RW 05 Kelurahan Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga penerima bantuan jamban peket 4  tahun anggaran 2018

“Harapan saya ya segera dibangun, waktu sosialisasi bulan Agustus 2018 lalu di kelurahan katanya mau dibangun, tapi mundur sampai September, dan sampai sekarang ya belum jadi dibangun,” terang Iswahyudi.

“Kalau di tempat saya dan kakak saya kan paket, jadi dari nol akan dibuatkan, dari septic tank, dan bangunan juga dibuatkan,” Iswahyudi menambahkan.

Saat ditanyakan mengenai penentuan bantuan jamban, Iswahyudi menerangkan “Istri saya kan dulu kader di kelurahan dan juga puskesmas, dan sewaktu staf dari Puskesmas main ke rumah saya melihat kondisi kamar mandi, trus bilang sudah diajukan saja untuk bantuan jamban,” jelas Iswahyudi.

Iswahyudi pernah menerima informasi bahwa saat ini pembangunan jamban baru sampai Kelurahan Dukuh.

“Sempat disampaikan ke kami, katanya proses pengerjaan baru sampai di Dukuh, kalau kami hanya mengharap segera direalisasikan pembangunan jamban tersebut, saya juga sudah mengumpulkan tanah urugan, bila setelah dibangun ada lantai yang miring dan perlu tanah urug,” tegas Iswahyudi.

Komunikasi dan Koordinasi 

Lain halnya yang terjadi di Kalicacing, di Kelurahan Sidorejo tepatnya di wilayah RW 07 Soka, seperti disampaikan oleh Sardi selaku Ketua RW 07 Soka, bahwa informasi adanya bantuan kepada warga RW 07 telah diterima oleh Ketua RW maupun Ketua RT setempat, namun pada saat proses pembangunan, Ketua RW tidak diberi informasi pelaksanaannya.

“Informasinya ada, karena pengajuannya sudah lama, saya juga tanda tangan. Serta disampaikan saat rapat RW di sini,” terang Sardi saat dikonfirmasi beritaglobal.net, Selasa (04/12/2018).

Baca Juga:  Kepuasan Publik atas Mudik Lebaran 2024 Meningkat, Kompolnas RI Apresiasi Kinerja Polri

“Tapi sampai saat ini belum ada konfirmasi kapan pelaksanaan pembangunan jamban, harapan saya ada informasi kapan bantuan mulai di kerjakan, dan saya sampaikan ke warga untuk dapat membantu konsumsi,” kata Sardi.

Tentang prioritas usulan dari pengurus RT dan pengurus RW, susah sesuai dengan usulan untuk warga yang benar – benar tidak mempunyai jamban, sesuai dengan daftar yang tertera di daftar bantuan jamban paket 4 tahun anggaran 2018.

“Prioritas ini sesuai dengan usulan kami, dalam rapat RW yang dihadiri oleh Ketua RT, Sekretaris, Bendahara dan juga tokoh masyarakat RW 07, disini sudah baik semua, termasuk ada taman bancaan di bekas lokasi pembuangan sampah,” tandas Sardi.

Bantuan Jamban Ganda Gamol

Terkait adanya bantuan ganda dari bantuan jamban Paket 4 tahun anggaran 2018 dan jamban komunal yang diterima oleh tiga orang warga di RT 01 RW 06 Gamol, Kelurahan Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Kepala Dinas PUPR Kota Salatiga Agung Hendratmoko saat dikonfirmasi oleh beritaglobal.net, Rabu (05/12/2018) melalui pesan WhatsApp menyampaikan, “Data bersumber dari sanitarian DKK. Ada 3 kegiatan di DPUPR untuk mendukung program nasional 100 – 0 – 100, yaitu tangki septik individu, jamban (tangki septik + wc) dan ipal komunal. Di gamol terdapat 3 warga yang belum memiliki jamban tapi kebetulan di lingkungannya ada pembangunan ipal, sehingga warga tersebut dibangunkan jamban (wc) tetapi sambungannya diikutkan ipal dan tangki septiknya dialihkan ke warga lain yang memerlukan hanya tangki septik individu berdasarkan data – data dari sanitarian tadi,” jelas Kadis PUPR Kota Salatiga.

Ditegaskan oleh Kadis PUPR Kota Salatiga, bahwa pihaknya hanya sebagai pelaksana program atas referensi data dari Dinas Kesehatan Kota Salatiga (DKK)

“Dalam hal ini PUPR hanya sebagai pelaksana pekerjaan saja, dan membantu masyarakat yang gak punya jamban,” tegas Agung Hendratmoko. (Agus S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!