Penurunan Laka Lantas Signifikan di Jatim: Operasi Zebra Semeru 2024 Sukses Tingkatkan Kesadaran Pengendara
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Operasi Zebra Semeru 2024 yang berlangsung selama dua minggu dari 14 hingga 27 Oktober berhasil menurunkan angka kecelakaan lalu lintas secara signifikan di Jawa Timur. Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur mencatat bahwa upaya intensif dalam penindakan dan edukasi lalu lintas ini berhasil menekan jumlah kecelakaan hingga 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, mengungkapkan, “Kami mencatat total 570 kejadian laka lantas selama operasi ini, turun dari 922 kejadian pada tahun sebelumnya. Penurunan ini juga tercermin dalam jumlah korban meninggal dunia yang berkurang hingga 69 persen.” Komarudin menilai pencapaian ini tak lepas dari berbagai langkah preemtif dan preventif yang dilakukan selama operasi, dengan penurunan signifikan sebesar 93 persen dan 90 persen pada kedua upaya tersebut dibandingkan tahun lalu.
Operasi Zebra Semeru 2024 juga menyoroti jenis pelanggaran yang dominan dilakukan pengendara roda dua, termasuk pengendara tanpa helm yang mencapai 50.202 pelanggaran, pengendara di bawah umur sebanyak 17.381 pelanggaran, dan pelanggaran melawan arus dengan 13.119 kasus.
Jenis kecelakaan yang paling banyak terjadi selama operasi adalah tabrakan depan samping dengan total 203 kejadian, diikuti oleh tabrakan depan-depan sebanyak 113 kejadian, dan tabrakan depan belakang sebanyak 112 kejadian. Hal ini mengindikasikan perlunya peningkatan kesadaran pengendara terhadap pentingnya menjaga jarak aman, terutama di area persimpangan dan jalan dua lajur yang rawan.
Data Ditlantas Polda Jatim juga mengungkapkan waktu rawan kecelakaan, yaitu antara pukul 06.00 hingga 09.00 WIB dengan 113 kejadian, disusul oleh jam 15.00 hingga 18.00 WIB (94 kejadian), dan jam 09.00 hingga 12.00 WIB (86 kejadian). Kombes Pol Komarudin menegaskan bahwa pengawasan ketat akan terus dilakukan melalui penggunaan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) baik secara mobile maupun statis, serta tilang manual untuk memastikan kepatuhan pengendara.
“Dengan hasil Operasi Zebra Semeru 2024 ini, kami berharap kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas semakin meningkat demi keselamatan bersama. Kami akan melanjutkan edukasi dan penegakan hukum agar angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas bisa terus ditekan,” kata Kombes Pol Komarudin menutup laporannya.
Pencapaian ini diharapkan menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Jawa Timur untuk semakin tertib dan bertanggung jawab dalam berlalu lintas, sehingga angka kecelakaan dan risiko di jalan raya bisa ditekan lebih jauh di masa mendatang. (*)
Tinggalkan Balasan