Tangis Haru Pengungsi di Grobogan: Gubernur Jateng Janjikan Perbaikan Tanggul dan Normalisasi Sungai Secepatnya 

Laporan: Bayu

GROBOGAN | SUARAGLOBAL.COM – Dengan mata berkaca-kaca, Lu’luatun, seorang pengungsi banjir di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di balai desa setempat, Selasa (11/3/2025). Kehadiran gubernur membawa harapan bagi dirinya dan para pengungsi lainnya yang masih bertahan setelah banjir merendam rumah mereka akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang.

“Kami diminta untuk jangan sedih, dan tetap tersenyum,” ucap Lu’luatun, warga RT 1 RW 4 Desa Baturagung, sambil menyeka air matanya.

Tanggul Jebol, Rumah Rusak, dan Harapan Warga

Lu’luatun menceritakan bahwa rumahnya mengalami kerusakan parah akibat banjir. Ia tinggal di dekat tanggul yang jebol, sehingga ketika air meluap, rumahnya langsung terdampak.

“Rumah saya rusak kena banjir. Rumah saya paling dekat dengan tanggul yang jebol. Tanggul belakang rumah saya kritis, saya minta bantuan Pak Luthfi, semoga segera teratasi. Tanggul belakang rumah saya sama jalan ke rumah terputus total. Jadi tidak bisa pulang ke rumah,” ungkapnya dengan nada penuh harap.

Baca Juga:  Menembus Batas Kualitas, Direktorat KSKK Madrasah Kembangkan Inovasi Menuju Madrasah Maju Bermutu Mendunia
Foto: Istimewa

Sejak rumahnya terendam, ia bersama keluarganya harus mengungsi di posko yang didirikan di balai desa. Ia berharap pemerintah segera bertindak, karena banyak rumah warga yang mengalami kerusakan serupa.

“Pak Luthfi mau bantu. Rumah yang rusak akan didata. Rumah saya rusak, kaca hancur, barang-barang rusak. Tanah terkikis air. Saya belum bisa pulang ke rumah, belum bisa ke sana,” imbuhnya.

Sejak sebelum tanggul jebol, pihak desa sudah memperingatkan Lu’luatun dan keluarganya untuk mengungsi karena rumahnya berada di zona rawan. Namun, ia tidak menyangka dampaknya akan sebesar ini.

Pengungsi Lain Juga Mengadu

Tidak hanya Lu’luatun, Rifatul Aliyah (29), pengungsi lainnya, juga mengungkapkan kepedihannya. Ia mengatakan bahwa rumahnya hancur akibat jebolnya tanggul pada 21 Januari 2025.

“Waktu itu pagi, air langsung cepat naik. Rumah saya dekat dengan sungai atau di belakang sungai. Rumah saya hancur berat, tinggal papan,” ucap Rifatul sambil memangku anaknya.

Baca Juga:  Pemkab Semarang Pastikan BPJS Kesehatan Optimal, Santunan Sosial Naik, dan Pertanian Organik Jadi Ikon

Ia berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul agar kejadian serupa tidak terulang. Selama ini, warga selalu waspada setiap hujan turun karena takut banjir kembali menerjang.

“Sekarang tinggal di pengungsian. Alhamdulillah, bantuan sembako tercukupi, fasilitas kesehatan juga ada di posko,” tambahnya.

Sementara itu, Rumiyatmi (49), warga Desa Ringin Kidul, Gubug, juga menyampaikan keluhannya. Ia mengatakan bahwa sejak Minggu (9/3/2025), desanya mulai terendam banjir akibat jebolnya tanggul di Sungai Tuntang.

“Mudah-mudahan tanggulnya bisa diperbaiki ya, dikuatin lagi biar tidak banjir. Soalnya kasihan warga yang terdampak. Kasihan sekali,” ungkapnya.

Gubernur Jamin Perbaikan Secepatnya

Menanggapi keluhan warga, Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan instansi terkait untuk menangani tanggul yang jebol.

“Pertama, yang kita lakukan utamanya yaitu kita cek pengungsi dulu. Kedua, saya akan cek di mana akses yang jebol. Memang sungai ini terkait dengan PUPR. Provinsi dan kabupaten akan mendukung dengan melakukan normalisasi yang dulu sudah pernah dilakukan. Kebetulan ini kali kedua. Saya punya perencanaan agar tidak ada kali ketiga,” tegas Luthfi.

Baca Juga:  Inovasi Polres Tulungagung: Mobil Senyum Hadirkan Keceriaan dan Gizi Bagi Anak-anak di Sekolah

Ia juga memastikan bahwa pihaknya akan segera bertindak cepat agar tidak ada desa lain yang terdampak banjir.

“Tapi yang lebih harus cepat adalah bagaimana itu bisa ditutup, sehingga air tidak merambat ke kampung lain. Jadi desa yang lain tidak mengalami banjir,” katanya.

Menurut Luthfi, jika tanggul tidak segera diperbaiki, maka banjir bisa meluas hingga ke Kabupaten Demak. Oleh karena itu, penanganan harus dilakukan dengan cepat dan efektif.

“Target besok clear, sudah tertutup. Insyaallah Idulfitri aman, dan yang penting tidak hujan,” pungkasnya.

Dengan janji perbaikan ini, warga yang mengungsi berharap mereka bisa segera kembali ke rumah dan menjalani hidup normal seperti sebelumnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!