Hardiknas 2025 di Bangkalan: Kolaborasi Budaya dan Inovasi Pendidikan Menuju Bangkalan Cerdas

Laporan: Ninis Indrawati

BANGKALAN | SUARAGLOBAL.COM – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 di Kabupaten Bangkalan menjadi momen penting yang tak hanya merayakan dunia pendidikan, tetapi juga menegaskan komitmen daerah dalam memadukan budaya lokal dan kemajuan inovasi. Bertempat di Sentra IKM Bangkalan, peringatan ini dilangsungkan pada Jumat pagi, 2 Mei 2025, dengan penuh kekhidmatan dan semangat kebersamaan.

Peserta upacara yang terdiri dari jajaran Forkopimda, tokoh pendidikan, kepala sekolah, guru, dan siswa tampak mengenakan pakaian adat Madura, Pesa’an untuk laki-laki dan Marlena untuk perempuan. Kehadiran busana adat ini menjadi simbol penghormatan terhadap nilai-nilai budaya sekaligus wujud nasionalisme lokal yang kuat.

Baca Juga:  Operasi Zebra Semeru 2024: Sinergi Polda Jatim Demi Kamseltibcarlantas Jelang Pelantikan Presiden

Selain upacara, rangkaian kegiatan Expo Inovasi Pendidikan turut menyemarakkan peringatan Hardiknas tahun ini. Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan sebagai wadah apresiasi dan inspirasi atas karya-karya kreatif dari satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah.

Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Mohammad Yakub, menyampaikan bahwa expo ini membuka ruang luas bagi sekolah untuk menampilkan inovasi, baik dalam bentuk alat peraga, media pembelajaran, hingga hasil karya siswa. “Expo ini bukan hanya ajang pameran, tapi juga upaya mendorong budaya inovasi sejak dini di lingkungan sekolah,” ujar Yakub.

Baca Juga:  Tanah Ambles dan Air Menyembur Hebat di Banyu Urip: Respons Kilat PDAM Surabaya Banjir Apresiasi

Wakil Bupati Bangkalan, Moch. Fauzan Ja’far, dalam sambutannya mengapresiasi kolaborasi dan antusiasme dunia pendidikan. Ia menegaskan bahwa inovasi pendidikan adalah kunci untuk mengejar ketertinggalan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Data menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan di Bangkalan, dari 53,92 di tahun 2023 menjadi 69,7 pada tahun 2025. Meski demikian, Fauzan menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah putus sekolah yang masih menjadi tantangan utama.

“Kita menargetkan penurunan angka putus sekolah secara drastis. Ini akan kita capai melalui pemerataan akses pendidikan dan penguatan program beasiswa serta pendampingan sosial,” tegasnya.

Baca Juga:  Tingkir Lor Hadirkan Solusi Damai: Sosialisasi Hukum Kolaboratif dan Peresmian Pos Bantuan Hukum

Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta dalam membangun ekosistem pendidikan yang berdaya saing, ramah anak, dan berlandaskan nilai-nilai moral.

Menurutnya, kualitas sumber daya manusia Bangkalan di masa depan sangat bergantung pada sinergi yang kuat antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat luas.

Peringatan Hardiknas di Bangkalan tahun ini menjadi gambaran nyata bahwa pendidikan bukan sekadar proses belajar mengajar, tetapi juga jalan untuk membangun karakter, budaya, dan masa depan yang lebih baik. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!