Kloter 26 CJH Sampang Jelajahi Jejak Sejarah Madinah
MADINAH | SUARAGLOBAL.COM — Ratusan Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Sampang, Madura, yang tergabung dalam Kloter 26 embarkasi Surabaya, melaksanakan perjalanan wisata bersejarah dalam rangka city tour di Madinah pada Senin (12/5/2025). Para jamaah memanfaatkan waktu senggang untuk mengunjungi sejumlah situs bersejarah yang memiliki makna mendalam dalam sejarah Islam.
Ketua Kloter 26, Sayfuddin, menyampaikan bahwa hari ini mereka mengunjungi beberapa tempat penting, antara lain Kebun Kurma, Jabal Uhud, Masjid Kiblatain, dan Percetakan Al-Qur’an. “Ini merupakan kesempatan berharga bagi para jamaah untuk lebih mengenal sejarah dan meningkatkan pemahaman spiritual mereka selama berada di Madinah,” ujar Sayfuddin.
Kebun Kurma, yang merupakan tempat produksi kurma terbesar di Madinah, menjadi salah satu tujuan yang menarik perhatian para jamaah. Mereka tak hanya belajar tentang proses pertanian kurma, tetapi juga menyaksikan langsung bagaimana buah tersebut tumbuh subur di tanah Arab.
Jabal Uhud, yang terkenal sebagai tempat pertempuran bersejarah antara pasukan Muslim dan Quraisy, juga menjadi titik penting dalam city tour. Para jamaah berkesempatan untuk mengenang perjuangan para sahabat Nabi Muhammad SAW dalam mempertahankan agama Islam.
Selain itu, Masjid Kiblatain, yang menjadi saksi sejarah perubahan arah kiblat umat Muslim dari Masjid Al-Aqsa ke Masjidil Haram, turut dikunjungi untuk mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Sayfuddin juga menyampaikan bahwa sejauh ini, kondisi kesehatan jamaah dalam keadaan baik. “Meski ada satu jamaah yang sedang dirawat, namun seluruh jamaah lainnya dalam kondisi sehat,” tambahnya.
Dengan semangat menjaga kesehatan dan kebugaran, Sayfuddin mengingatkan para jamaah untuk selalu memperhatikan kondisi fisik mereka agar pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan penuh berkah.
City tour ini bukan hanya memberikan pengetahuan sejarah, tetapi juga menambah kekhusyukan para jamaah dalam melaksanakan ibadah haji mereka. Sebagai bagian dari perjalanan spiritual mereka, kunjungan ke situs-situs bersejarah ini semakin mempererat hubungan para jamaah dengan jejak sejarah Islam. (Ninis Indrawati)
Tinggalkan Balasan