Cahaya Iman di Kota Toleransi: Perarakan Perdana Patung Bunda Maria Warnai Malam Sakral Salatiga

Laporan: Wahyu Widodo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Kota Salatiga diselimuti suasana sakral dan penuh haru pada Minggu malam (25/5/2025), saat ratusan umat Katolik dari Salatiga dan sekitarnya mengikuti Perarakan Patung Bunda Maria. Untuk pertama kalinya, prosesi keagamaan ini digelar di kota yang dikenal dengan semangat toleransinya.

Acara dimulai dari Rumah Retret Biara Kana, yang terletak di Jl Dr Muwardi, Gendongan. Dengan penuh khidmat, para peserta berjalan menyusuri rute arak-arakan sambil membawa lilin dan melantunkan doa rosario. Rute yang dilalui mencakup Jl Dr Muwardi, Jl Kalipengging, Jl Jenderal Sudirman, dan kembali ke Biara Kana.

Perarakan ini secara resmi dilepas oleh Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin dan Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit, menandai momen penting dalam kehidupan rohani umat Katolik di wilayah tersebut.

Baca Juga:  Terjang Genangan, Polsek Sampang dan Bhayangkari Bagikan Ratusan Takjil untuk Korban Banjir

Menurut Paulus Nindito Adi, Ketua Panitia, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Bulan Maria yang jatuh setiap bulan Mei, sekaligus memperingati Tahun Yubelium atau tahun pengampunan.

“Kegiatan ini diharapkan semakin menjadikan Salatiga sebagai Kota Beriman dan memperkuat identitasnya sebagai Kota Tertoleran,” ujar Paulus.

Antusiasme umat begitu terasa dalam perarakan yang berlangsung tenang dan tertib. Salah satu umat yang hadir, Dr Maria Sumarningsih Teguh, mengaku sangat bersukacita dapat mengikuti prosesi ini.

Baca Juga:  Kronologi Polda Jatim Bongkar Jaringan Narkoba Bernilai Miliaran Rupiah Yang Disimpan Dalam Shockbreaker 

“Respons umat sangat luar biasa. Terima kasih atas dukungan Ibu Wawali Nina Agustin, Bapak Dance Ishak Palit, dan seluruh tokoh yang hadir,” ujarnya.

Sejumlah tokoh Katolik turut hadir dan memberikan dukungan, di antaranya Romo Ignatius Fajar Himawan MSF (Pimpinan Biara Kana), Romo Brian Jonathan Laluyan MSF (Pastor Paroki Gereja Kristus Raja Semesta Alam Tegalrejo), dan Romo Y Alis Windu Prasetya SJ (Rumah Retret Girisonta Ungaran).

Di balik suksesnya kegiatan ini, terdapat peran besar Antonius Bimo Wijanarko, tokoh Katolik yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan gereja. Tak hanya tokoh Katolik, perarakan ini juga mendapat dukungan dari lintas agama. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) KH Noor Rofiq dan Ketua BKGS Purwanto, yang menunjukkan kuatnya semangat keberagaman di Salatiga.

Baca Juga:  Rutan Salatiga Tingkatkan Kreativitas WBP Lewat “Kelas Literasi Membatik”

Ketua DPRD Dance Ishak Palit memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Kegiatan ini adalah bentuk nyata dari toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Ini mendukung upaya menjadikan Salatiga sebagai Kota Tertoleran,” ungkapnya.

Perarakan perdana ini menjadi tonggak baru bagi kehidupan umat Katolik di Salatiga, sekaligus memperkuat citra kota ini sebagai teladan harmoni dalam keberagaman. Paduan doa, cahaya lilin, dan semangat kebersamaan menghadirkan malam penuh berkah dan pengharapan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!