Dari Tipikor ke Bubutan: Ketegasan dan Empati Aipda Muhammad Noer, Polisi Teladan Dalam Pelayanan yang Dekat dengan Masyarakat 

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Di tengah upaya institusi kepolisian meningkatkan kepercayaan publik dan membenahi layanan hukum, sosok Aipda Muhammad Noer, S.H., M.H. hadir sebagai contoh nyata bagaimana ketegasan hukum dan kepedulian sosial bisa berjalan beriringan, (13/06/25).

Mengawali kariernya di Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya sejak 2010, Aipda Muhammad Noer dikenal sebagai penyidik andal di Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Selama lebih dari satu dekade, ia menorehkan berbagai prestasi dalam penanganan kasus-kasus korupsi penting yang menuntut integritas dan ketelitian tinggi. Rekam jejaknya yang bersih dan tegas menjadikannya salah satu personel terpercaya dalam lingkup Polrestabes Surabaya.

Baca Juga:  Tegas dan Humanis: AKP Safril Selfianto Rayakan Ulang Tahun Ke-50 dengan Kejutan dan Doa Haru, Dedikasi Untuk Negeri 

Namun perjalanan pengabdiannya tak berhenti pada tugas penyidikan. Sejak Juni 2023, Aipda Noer dipindahtugaskan ke Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Bubutan. Di lingkungan baru ini, ia membuktikan kapasitasnya sebagai polisi yang tidak hanya berorientasi pada penindakan hukum, tetapi juga pada pelayanan dan perlindungan masyarakat secara langsung.

Ketegasan tetap menjadi ciri khasnya dalam menegakkan aturan, namun Aipda Noer melengkapinya dengan pendekatan humanis. Ia dikenal responsif terhadap laporan masyarakat, aktif turun langsung ke lapangan, serta menjalin komunikasi yang terbuka dan empatik dengan warga.

“Pak Noer itu polisi yang tegas, tapi juga sangat peduli. Kalau kami ada masalah, dia cepat tanggap. Tapi kalau sudah urusan hukum, dia juga tidak main-main,” ujar salah satu tokoh RW di kawasan Bubutan, menggambarkan sosok polisi yang dekat dengan warganya.

Baca Juga:  Waspadai 3 Penyakit Langganan Pasca Lebaran, Ini Jelasnya 

Pendekatan ini menjadikan kehadiran Aipda Muhammad Noer sangat dirasakan oleh masyarakat. Tidak sedikit warga yang mengaku merasa lebih aman dan nyaman karena keberadaannya. Di tengah tantangan sosial dan kriminalitas urban, keberadaan aparat kepolisian yang komunikatif dan solutif menjadi harapan besar bagi masyarakat.

Aipda Noer tak hanya hadir sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai problem solver di tingkat akar rumput. Ia membina hubungan yang konstruktif dengan masyarakat tanpa kehilangan sikap profesional dan integritasnya sebagai anggota Polri.

Baca Juga:  Keroncong Menembus Samudra: KOKI Jatim dan Kedubes Fiji Jajaki Diplomasi Budaya Lewat Nada

Keteladanan yang ditunjukkan Aipda Muhammad Noer menjadi potret positif dari wajah baru kepolisian Indonesia. Sosoknya memberi gambaran bahwa reformasi Polri tidak hanya terjadi di tataran kebijakan, tetapi juga diwujudkan oleh individu-individu yang berkomitmen menjalankan tugas dengan hati nurani.

Harapan pun mengalir agar semangat pengabdian seperti ini bisa menular ke seluruh jajaran kepolisian di berbagai daerah. Di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks, Indonesia membutuhkan lebih banyak sosok polisi seperti Aipda Muhammad Noer—tegas menegakkan hukum, tetapi tetap hadir sebagai pelayan dan pelindung rakyat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!