Salatiga SAKTI: Strategi Akselerasi Sanitasi Aman, Bugel Jadi Pilot Project Percontohan

Laporan: Wahyu Widodo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Pemerintah Kota Salatiga terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan infrastruktur dasar, khususnya di bidang sanitasi. Komitmen tersebut diwujudkan dalam peluncuran Program Salatiga SAKTI (Strategi Akselerasi untuk Percepatan Peningkatan Capaian Sanitasi Aman di Kota Salatiga), yang secara resmi dicanangkan di Aula Kecamatan Sidorejo, Jumat pagi (11/07/2025).

Program ini merupakan upaya kolaboratif lintas sektor yang dikoordinasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga untuk menjawab dua tantangan besar sekaligus: mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR, serta mendukung Program Nasional Penurunan Angka Stunting melalui intervensi sensitif bidang sanitasi.

Kepala DPUPR Kota Salatiga, Syah Dhani Onang, dalam laporannya menyampaikan bahwa capaian sanitasi sehat Kota Salatiga pada tahun 2024 baru menyentuh angka 10,29%. Sedangkan target yang harus dicapai pada tahun 2025 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) adalah 15%. Sementara untuk jangka panjang, target sanitasi aman hingga tahun 2045 ditetapkan sebesar 95%.

Baca Juga:  Unit Pamobvit dan K9 Anjing Pelacak: Polresta Banyuwangi Optimalkan Sterilisasi Pengamanan Gereja Jelang Natal 2024

“Capaian sanitasi aman di Kota Salatiga dalam lima tahun terakhir masih tergolong rendah. Masih ada sejumlah kelurahan dengan persentase yang sangat minim,” ungkap Syah Dhani. Lima kelurahan yang tercatat dengan tingkat sanitasi aman paling rendah antara lain Kutowinangun Kidul, Blotongan, Tegalrejo, Dukuh, dan Bugel. Dari kelima kelurahan tersebut, Kelurahan Bugel dipilih sebagai lokasi pilot project untuk pelaksanaan awal Program Salatiga SAKTI.

Salah satu pendekatan yang digunakan dalam program ini adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), sebuah metode yang menitikberatkan pada perubahan perilaku masyarakat untuk mencapai sanitasi yang sehat dan berkelanjutan. STBM bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun kesadaran dan kebiasaan higienis di tengah masyarakat.

Baca Juga:  Empat Siswa SMP Ruq Al Falah Siap Harumkan Nama Bangsa di Ajang Internasional WYIE, Dinas Pendidikan Beri Restu Penuh

Guna mendukung implementasi program secara efektif, DPUPR juga telah membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) bernama Bugel Sehat, yang ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota. KSM ini akan menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan dan pengawasan program di tingkat kelurahan. Di sisi lain, upaya penguatan regulasi juga dilakukan, termasuk penyusunan Peraturan Wali Kota tentang layanan lumpur tinja, yang diharapkan dapat memperkuat aspek legal dan operasional program.

Tak hanya itu, DPUPR juga membuka ruang kemitraan dengan berbagai stakeholder, baik dari lembaga pemerintahan maupun sektor swasta, guna memperluas dukungan dan keberlanjutan program.

Baca Juga:  Jatim Perkuat Sinergi Berantas Narkoba di Webinar P4GN

Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, dalam sambutannya menyatakan apresiasi penuh atas peluncuran program ini. Ia menyebut Salatiga SAKTI sebagai strategi penting dalam mendorong semua kelurahan di Salatiga menuju status “Kelurahan Peduli Sanitasi Aman”.

“Program ini harus dilaksanakan dengan serius, konsisten, dan penuh tanggung jawab. Monitoring pelaksanaan juga harus dilakukan secara berkala agar capaian target bisa terukur dan berkelanjutan,” tegas Wali Kota Robby.

Peluncuran Program Salatiga SAKTI menandai langkah maju dalam transformasi layanan sanitasi kota. Dengan sinergi pemerintah, masyarakat, dan mitra pembangunan, Kota Salatiga diharapkan mampu mewujudkan sistem sanitasi yang aman, layak, dan berkelanjutan untuk semua warganya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!