Dorong Reformasi Pemasyarakatan, Kakanwil Apresiasi Kinerja UPT dan Gagas Modernisasi Kantin Lapas

Laporan: Andi Saputra

SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM — Dalam upaya memperkuat profesionalisme dan meningkatkan kualitas layanan pemasyarakatan di Jawa Tengah, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjen PAS) Jawa Tengah, Mardi Santoso, memberikan pengarahan strategis kepada seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Jawa Tengah. Kegiatan koordinasi ini berlangsung dalam suasana penuh komitmen terhadap integritas dan pembaruan layanan, bertempat di Semarang pada Jumat (18/7/25).

Dalam arahannya, Mardi Santoso menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi dan kinerja para Kepala UPT dalam menjalankan tugas pembinaan, pengamanan, dan pelayanan terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP). Ia menegaskan bahwa profesionalisme dan integritas adalah fondasi utama dalam menjawab tantangan pemasyarakatan ke depan yang semakin kompleks.

Baca Juga:  Surabaya Batasi Jam Malam Anak, DPRD Jatim: Peran Keluarga Jadi Kunci Sukses

“Saya mengapresiasi capaian kerja seluruh Kepala UPT. Namun, jangan cepat berpuas diri. Tantangan ke depan makin kompleks, maka kita perlu bekerja lebih cermat, akuntabel, dan mengedepankan kolaborasi,” ujar Mardi.

Ia juga mengingatkan pentingnya seluruh jajaran UPT untuk tetap menjunjung loyalitas terhadap institusi, mengimplementasikan arahan pimpinan, serta menjadi teladan moral dan kinerja bagi seluruh pegawai maupun warga binaan.

“Laksanakan setiap tugas dengan penuh tanggung jawab dan jadikan arahan pimpinan sebagai pedoman dalam bertindak. Tugas kita bukan hanya menjalankan, tetapi juga memberi keteladanan,” tegasnya.

Kolaborasi Modernisasi Kantin Lapas

Dalam kegiatan yang sama, turut dilakukan presentasi dari PT. Sapalindo, mitra strategis yang menjajaki kerja sama pengelolaan kantin koperasi di lingkungan Lapas se-Jawa Tengah. Program ini merupakan bagian dari transformasi layanan pendukung di Lapas, dengan pendekatan lebih profesional dan berbasis digital.

Baca Juga:  Peletakan Batu Pertama untuk Harapan: Shiddiqiyyah Bangun Rumah Layak Huni di Tiga Wilayah Surabaya

Poin-poin penting yang dipaparkan dalam skema kerja sama antara lain:

Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk menjamin keterjangkauan,

Penerapan sistem transaksi non-tunai (cashless) untuk transparansi dan efisiensi,

Pembagian hasil (profit sharing) sebesar 10% untuk Inkopasindo, 25% untuk UPT, dan 65% untuk PT. Sapalindo.

Pimpinan PT. Sapalindo menegaskan bahwa kerja sama ini bukan hanya berorientasi pada profit, tetapi juga mendukung aspek sosial dan pembinaan di Lapas.

“Kami berkomitmen untuk membangun kerja sama yang tidak hanya bersifat bisnis, tetapi juga membawa manfaat sosial, khususnya dalam mendukung program pembinaan di Lapas. Dengan sistem yang lebih transparan dan profesional, kami ingin menghadirkan layanan kantin yang berkualitas dan modern bagi warga binaan serta seluruh jajaran,” tuturnya.

Baca Juga:  Anisa Pohan Apresiasi Langkah Strategis YJI Sidoarjo, Dorong Edukasi Kesehatan Jantung dari Remaja hingga Masyarakat

Menuju Pemasyarakatan Modern

Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen Kanwil Kemenkumham Jateng dalam mewujudkan pemasyarakatan yang akuntabel, transparan, dan humanis, sejalan dengan semangat reformasi birokrasi yang tengah digaungkan di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.

Kegiatan koordinasi ini diakhiri dengan sesi dialog interaktif, di mana para Kepala UPT menyampaikan pandangan dan masukan terkait optimalisasi pembinaan serta inovasi layanan pemasyarakatan. Harapannya, sinergi antara pemerintah dan mitra eksternal dapat mempercepat terwujudnya lembaga pemasyarakatan yang modern dan berorientasi pada pemulihan sosial. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!