Salatiga Siaga Damai: Forkopimda Satukan Langkah Antisipasi Dampak Konflik Timur Tengah

Laporan: Wahyu Widodo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM — Pemerintah Kota Salatiga menunjukkan respons sigap terhadap dinamika geopolitik internasional dengan menggelar Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp.OG, bersama Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin. Rapat yang digelar pada Selasa (22/07/2024) ini membahas langkah antisipatif terhadap potensi dampak konflik antara Iran dan Israel terhadap stabilitas sosial dan politik di Kota Salatiga.

Dalam arahannya, Wali Kota Robby menegaskan bahwa meskipun konflik terjadi jauh dari Indonesia, gejolak internasional seperti ini memiliki potensi memengaruhi dinamika politik dan sosial nasional, termasuk di daerah-daerah yang plural dan religius seperti Salatiga.

Baca Juga:  Plt Bupati Hadiri Mabit SD Al-Muslim: Perkuat Nilai Keimanan di Tengah Tantangan Zaman

“Pertemuan kali ini diharapkan menjadi komitmen kita semua tentang bagaimana mencegah dan mengurangi potensi yang akan terjadi,” ujar Wali Kota dalam forum tersebut.

Salatiga dikenal sebagai kota yang memiliki tingkat keberagaman yang tinggi dan kehidupan keagamaan yang dinamis, dengan banyaknya forum keagamaan, kampus Islam, hingga pondok pesantren. Kondisi ini dinilai menjadi kekuatan sekaligus tantangan dalam menjaga stabilitas dan harmoni sosial di tengah perkembangan isu global.

Dalam forum strategis tersebut, Wali Kota menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, TNI, dan Polri dalam menjaga ketertiban masyarakat. Ia secara khusus meminta jajaran TNI dan Polri, khususnya Dandim dan Kapolres, untuk aktif melakukan deteksi dini terhadap potensi pergerakan radikalisme dan intoleransi.

Baca Juga:  Tragedi di Mojosongo: Polres Boyolali Selidiki Tawuran Berdarah di Depan Toko Cat Mojosongo

“Mohon kepada Dandim dan Kapolres untuk bisa mendeteksi secara dini sehingga tidak ada pergerakan yang bisa menimbulkan kondisi yang merugikan untuk kestabilan politik, sosial, dan toleransi antar umat beragama di Salatiga,” tegasnya.

Tak hanya deteksi dini, rapat Forkopimda juga membahas pentingnya memperkuat edukasi kebangsaan dan nilai-nilai toleransi di berbagai sektor, termasuk di lingkungan sekolah, rumah ibadah, dan masyarakat umum. Pemerintah Kota bersama unsur Forkopimda berkomitmen untuk memperkuat saluran komunikasi antar-pemangku kepentingan, seperti tokoh agama, aparat keamanan, dan warga, demi terciptanya suasana yang damai dan harmonis.

Dalam hasil akhir rapat, disepakati beberapa poin penting, antara lain:

Baca Juga:  Hangatkan Kebersamaan, Warga RT 02 RW 06 Dukuh Pakis Gelar Halal Bihalal Bersama Tokoh Nasional

Peningkatan pengawasan dan deteksi dini terhadap kelompok atau individu yang berpotensi merusak stabilitas.

Edukasi berkelanjutan tentang nilai-nilai Pancasila, toleransi, dan moderasi beragama.

Penguatan koordinasi antar-instansi serta tokoh agama dan masyarakat.

Penyediaan ruang dialog antar-umat untuk meredam potensi gesekan sosial.

Rapat ini menjadi bukti konkret keseriusan Pemerintah Kota Salatiga bersama seluruh unsur Forkopimda dalam mengantisipasi potensi dampak konflik internasional terhadap kondisi lokal, serta memastikan bahwa Salatiga tetap menjadi kota toleran yang aman dan damai bagi semua warganya.

“Kita ingin memastikan bahwa Salatiga tetap menjadi rumah yang nyaman bagi semua, apapun latar belakang agamanya. Tugas kita bersama menjaga itu,” tutup Wali Kota. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!