Kolaborasi Lintas Sektor, Penghijauan di Sumber Brantas Dukung Ketahanan Air Jatim
Laporan: Iswahyudi Artya
KOTA BATU | SUARAGLOBAL.COM — Upaya menjaga keberlanjutan sumber daya air di Jawa Timur mendapat dukungan kuat dari kolaborasi lintas sektor. Sabtu, 26 Juli 2025, kegiatan penghijauan dilakukan di kawasan Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu, sebagai bentuk sinergi antara dunia pendidikan, perusahaan daerah air minum, dan instansi pemerintah.
Sebanyak 5 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Timur bersama 9 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Air Minum, Perum Jasa Tirta (PJT) I, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, berpartisipasi dalam aksi penanaman pohon yang difokuskan pada pelestarian kawasan hulu Sungai Brantas—sumber air strategis bagi jutaan penduduk di provinsi ini.
Aksi ini mengusung tema “Akar Brantas, Nafas Jawa Timur: Sinergi Alam dan Air untuk Kehidupan Berkelanjutan.” Sekitar 50 pohon cemara ditanam secara simbolis di lokasi sumber mata air, sebagai langkah awal untuk menguatkan kembali fungsi ekologis kawasan tersebut.
Direktur Operasi Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya, Nanang Widyatmoko, menegaskan bahwa pemulihan ekosistem hulu menjadi langkah penting dalam menjamin keberlangsungan layanan air bersih bagi masyarakat, terutama kota-kota besar seperti Surabaya.
“93 persen pasokan air bersih untuk warga Surabaya berasal dari Sungai Brantas. Menjaga sumber air di hulu berarti menjaga kehidupan di hilir,” tegas Nanang.
Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Unti Ludigdo, menyampaikan bahwa perguruan tinggi siap mengambil peran strategis dalam menyusun kerangka pengelolaan dan pelestarian DAS Brantas secara ilmiah dan berkelanjutan.
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk duduk bersama membuat masterplan Brantas. Peran universitas bukan hanya meneliti, tapi juga menjadi penggerak perubahan,” kata Prof. Unti.
Perguruan tinggi yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Brawijaya. Sementara BUMD Air Minum yang bergabung berasal dari Kota Malang, Kabupaten Malang, Gresik, Sidoarjo, Blitar, Trenggalek, Tulungagung, dan Pasuruan.
DLH Jawa Timur dan PJT I turut memberi dukungan teknis dan regulatif untuk menjamin keberlanjutan program yang direncanakan akan berlanjut di berbagai titik lain sepanjang DAS Brantas.
Kegiatan penghijauan ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian lingkungan memerlukan kolaborasi luas, lintas institusi, dan lintas sektor. Dengan semangat gotong royong, diharapkan ketahanan air di Jawa Timur bisa terus terjaga untuk generasi sekarang dan mendatang. (*)
Tinggalkan Balasan