Inisiatif Nasional: Pemerintah Targetkan Cek Kesehatan Gratis untuk 53 Juta Siswa

Judul Berita: “Gemar Sehat Sejak Sekolah: Pemerintah Targetkan 53 Juta Siswa Ikuti Cek Kesehatan Gratis

 

JAKARTA | SUARAGLOBAL.COM  — Pemerintah pusat semakin serius membangun generasi muda Indonesia yang sehat dan tangguh melalui peluncuran program berskala nasional bertajuk Cek Kesehatan Gratis di Sekolah (CKG Sekolah). Program ini merupakan bagian dari agenda transformasi sistem kesehatan nasional dan menargetkan 53,8 juta siswa dari berbagai jenjang pendidikan untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis secara menyeluruh.

CKG Sekolah merupakan turunan langsung dari Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto sejak 10 Februari 2025. Program ini menyasar anak-anak dan remaja dari jenjang SD, SMP, SMA, Madrasah, hingga Sekolah Rakyat, dengan pemeriksaan dilakukan langsung di lingkungan sekolah demi memperpendek jarak akses layanan kesehatan.

Baca Juga:  Robby Hernawan Bangga, Salatiga Tampilkan Warisan Budaya di Light Culture Parade Surabaya

“Ini adalah bagian dari visi besar Presiden Prabowo untuk membangun sumber daya manusia yang unggul melalui pendekatan kesehatan yang preventif,” ujar Adita Irawati, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Minggu (3/8/25). Ia menekankan bahwa CKG Sekolah merupakan investasi jangka panjang demi masa depan bangsa yang lebih sehat dan produktif.

Hingga 1 Agustus 2025, data pemerintah menunjukkan bahwa lebih dari 16 juta warga Indonesia telah menerima manfaat dari program CKG. Pemerintah menargetkan cakupan penuh terhadap seluruh populasi Indonesia yang berjumlah 281 juta jiwa, dengan pelaksanaan di sekolah menjadi prioritas penting dalam mencapai target tersebut.

Program ini telah lebih dulu dijalankan di Sekolah Rakyat sejak 14 Juli 2025. Sementara itu, pelaksanaan serentak di 12 lokasi sekolah di berbagai daerah akan dimulai pada Senin, 4 Agustus 2025. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, pengecekan penglihatan, pendengaran, tekanan darah, hingga deteksi dini masalah kesehatan seperti anemia, stunting, dan gangguan mental.

Baca Juga:  Satgas Sentot Prawirodirdjo Dideklarasikan: Pendekar Silat Bersatu Jaga Malam Suro Aman di Tanjung Perak

Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa pendekatan baru ini bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap layanan kesehatan. “Selama ini masyarakat hanya datang ke fasilitas kesehatan ketika sudah sakit. Lewat CKG, kita ubah pola itu—datanglah saat sehat agar bisa mencegah penyakit sejak dini,” terangnya.

Lebih lanjut, Hasan menyebut bahwa kegiatan jemput bola ke sekolah-sekolah menjadi bukti nyata keseriusan negara dalam menjamin kualitas kesehatan generasi penerus. Menurutnya, pemeriksaan ini bukan sekadar mendeteksi penyakit, melainkan juga upaya masif untuk membangun budaya hidup sehat sejak dini.

Baca Juga:  Gerakan Klien Bapas Peduli 2025: Aksi Sosial Serentak Jadi Titik Awal Pidana Alternatif

Program ini juga melibatkan kolaborasi lintas kementerian, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Agama, guna memastikan bahwa CKG Sekolah menjadi gerakan nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan.

“Pemeriksaan kesehatan bukan lagi sekadar pelengkap, tapi menjadi salah satu pilar utama pembangunan SDM unggul di Indonesia,” pungkas Adita.

Dengan target ambisius menjangkau 53 juta siswa, program CKG Sekolah tidak hanya menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun bangsa dari aspek kesehatan, tetapi juga menjadi pondasi penting bagi terciptanya generasi yang lebih sejahtera, sehat, dan produktif di masa depan. (Indrawati).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!