Cegah Stunting Tak Bisa Sendiri: GENTING Dikuatkan Lewat Kolaborasi Lintas Sektor

Laporan: Wahyu Widodo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) kembali dievaluasi melalui Rapat Koordinasi yang berlangsung di Kantor DP3APPKB Kota Salatiga, Senin (04/08/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menilai efektivitas program pencegahan stunting yang digagas sejak Januari 2025 sebagai bagian dari lima Quick Wins prioritas pemerintah daerah.

Rakor tersebut dipimpin oleh Sekretaris DP3APPKB, Sugiharta, dan dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Salatiga Retno Robby Hernawan, perwakilan Dinas Kesehatan, tim dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), pendamping kecamatan, serta kader pendamping dari berbagai wilayah.

Dalam paparannya, Sugiharta menyampaikan bahwa dari total 472 anak stunting di Kota Salatiga, sebanyak 60 anak telah menerima intervensi gizi berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama enam bulan. Intervensi ini dilaksanakan oleh 13 orang tua asuh yang secara sukarela mendampingi anak-anak dalam kloter pertama pelaksanaan GENTING.

Baca Juga:  Waspadai Uang Palsu Dan Curanmor Pesan Patroli Polsek Sidomukti Kepada Pedagang Dan Pengunjung Pasar Tiban

“Dari hasil sementara, sebanyak 44 anak menunjukkan peningkatan berat badan. Namun, ada juga yang mengalami stagnasi, bahkan penurunan,” ujar Sugiharta.

Ketua TP PKK Kota Salatiga, Retno Robby Hernawan, menanggapi hasil tersebut dengan penekanan terhadap perlunya laporan yang lebih detail berdasarkan usia anak, penyebab penurunan berat badan, serta efektivitas pola pendampingan.

“Harus ada pelaporan yang sistematis, termasuk analisis kasus per anak, agar intervensi berikutnya lebih tepat sasaran. Ini menyangkut masa depan anak-anak kita,” tegas Retno.

Baca Juga:  Semarak 1.079 Paspor untuk Negeri: Sinergi Imigrasi dan Polda Jatim Mudahkan Layanan Keimigrasian di Hari Bhayangkara ke-79

Sementara itu, tim pemantau dari UKSW memaparkan hasil pemantauan lapangan yang mengungkap sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya adalah jadwal pengantaran makanan yang tidak konsisten, menu yang tidak selaras dengan kalender gizi, serta masalah individual seperti anak yang sulit makan akibat alergi atau ketidaksukaan terhadap jenis makanan tertentu.

Evaluasi juga menyoroti aspek kebersihan yang dinilai krusial, terutama dalam proses penyajian makanan. Penggunaan sarung tangan oleh penyiap makanan menjadi salah satu rekomendasi yang harus ditegakkan sebagai Standard Operating Procedure (SOP) wajib.

“Selain asupan, faktor kebersihan makanan sangat memengaruhi hasil. Kami temukan masih ada pelanggaran dalam prosedur penyiapan makanan,” ungkap perwakilan dari tim UKSW.

Baca Juga:  HUT Persit Kartika Chandra Kirana ke-78 Di Korem 073/Makutarama Gelar Donor Darah "Setetes Darah Sejuta Harapan"

Melalui forum koordinasi lintas sektor ini, TP PKK bersama para mitra berharap program GENTING tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga menjadi gerakan kolektif yang mampu menekan angka stunting secara berkelanjutan di Kota Salatiga.

“GENTING ini adalah gerakan sosial, bukan sekadar program. Keberhasilannya bergantung pada kolaborasi yang kuat antara orang tua asuh, kader, tenaga kesehatan, dan akademisi,” pungkas Retno.

Dengan evaluasi menyeluruh ini, diharapkan implementasi kloter berikutnya dapat dilakukan dengan lebih efektif dan berdampak nyata dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak Salatiga. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!