Rem Blong di Simpang 3 ABC: Truk Tronton Seruduk 4 Kendaraan, Satu Meninggal Dunia di Tempat
Laporan: Wahyu Widodo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di Simpang 3 ABC depan Luwes, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Senin (11/8/2025) malam. Insiden yang melibatkan lima kendaraan ini menelan satu korban jiwa dan menyebabkan dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Plh Kasi Humas Polres Salatiga, IPDA Sutopo, menyampaikan bahwa peristiwa ini melibatkan truk tronton nopol H 9327 OW yang dikemudikan Setyo Kaharto, Daihatsu Grandmax nopol S 8507 WQ dikemudikan Nanang Nurdiansah (warga Jombang), Mazda Vantrend nopol H 1187 LL dikemudikan Kasri (warga Salatiga), serta dua sepeda motor Honda Vario—nopol H 4061 MK dikendarai Nindya Dewanti Permata (warga Salatiga) dan nopol H 4504 TC dikendarai Yulfa Mafi’atun (warga Salatiga).
“Kecelakaan tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka,” jelas Sutopo.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, truk tronton yang melaju dari arah Tingkir menuju Semarang diduga mengalami rem blong saat mendekati Simpang 3 ABC. Di depannya, sejumlah kendaraan tengah berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah.
“Truk tidak mampu berhenti dan menabrak beruntun Grandmax, Vantrend, dan dua sepeda motor di depannya, mengakibatkan kecelakaan lalu lintas berat,” paparnya.
Korban meninggal dunia adalah Yulfa Mafi’atun (36), seorang guru, warga Blotongan, Sidorejo. Ia mengalami luka sobek di kepala serta patah pada kaki kiri. Dua korban luka adalah Yuli Suwarti (49) yang mengalami luka sobek di kepala, tangan, dan kaki, serta Aninda Dana Puspitasari (13) yang menderita luka di kepala dan kaki.
“Unit Gakkum Satlantas Polres Salatiga yang menerima laporan segera mendatangi lokasi kejadian, melakukan pengamanan barang bukti, penandaan TKP, dan mengevakuasi korban ke RSUD Kota Salatiga,” tambah Sutopo.
Kasat Lantas Polres Salatiga, AKP Darmin, mengimbau para pengemudi kendaraan besar untuk memastikan kondisi teknis, terutama sistem pengereman, sebelum memulai perjalanan. “Keselamatan di jalan dimulai dari kesiapan kendaraan. Rem blong adalah ancaman nyata jika tidak dicegah dengan pemeriksaan berkala,” tegasnya. (*)
Tinggalkan Balasan