Main di Tepi Sungai Berujung Duka: Seorang Bocah Asal Bangkalan Tewas Tenggelam di Kombangan Ini Jelasnya

Laporan: Iswahyudi Artya

BANGKALAN | SUARAGLOBAL.COM — Suasana duka menyelimuti Desa Kombangan, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Minggu (12/10/2025) pagi. Seorang bocah laki-laki (12) berinisial DS, ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di sungai desa setempat sekitar pukul 09.30 WIB.

Anak malang itu sebelumnya tengah bermain dan memancing bersama saudara kembarnya serta beberapa teman sebaya di tepi aliran sungai yang biasa menjadi lokasi bermain warga. Namun, kegembiraan pagi itu mendadak berubah menjadi tragedi memilukan ketika DS nekat berenang ke tengah sungai yang ternyata cukup dalam.

Menurut keterangan Plt. Kasi Humas Polres Bangkalan, IPDA Agung Intama, yang mewakili Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono, S.H., S.I.K., M.I.K., peristiwa itu berawal sekitar pukul 08.00 WIB.

Baca Juga:  Mahasiswa Profesi FKG UHT Sabet Juara 2 Best Team di Kompetisi Nasional Oral Medicine

“Korban bersama saudara kembarnya dan beberapa temannya bermain di aliran sungai untuk memancing. Diduga korban mencoba mengikuti temannya berenang ke bagian tengah sungai yang cukup dalam. Karena tidak bisa berenang, korban akhirnya tenggelam,” jelas IPDA Agung kepada wartawan, Minggu (12/10/25).

Melihat DS terseret arus dan menghilang, teman-temannya sempat panik dan berusaha menolong. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung turun tangan melakukan pencarian secara manual, menyisir aliran sungai dengan bambu dan jaring seadanya.

Sekitar satu jam pencarian yang menegangkan, jasad DS akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di dasar sungai, berjarak beberapa meter dari titik awal ia tenggelam.

“Korban segera dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Geger untuk mendapatkan pemeriksaan medis. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, korban dinyatakan meninggal dunia,” lanjut IPDA Agung.

Baca Juga:  Inovasi PANDAWA: BPJS Kesehatan Sidoarjo Mudahkan Layanan Administrasi Lewat WhatsApp

Pihak kepolisian bersama aparat desa langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan sejumlah saksi. Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi memastikan insiden tersebut murni kecelakaan akibat kelalaian dan kurangnya pengawasan orang tua.

“Berdasarkan keterangan saksi dan hasil penyelidikan di lokasi, kejadian ini murni kecelakaan. Faktor utama penyebabnya adalah korban tidak bisa berenang dan kurangnya pengawasan dari orang tua saat anak bermain di area berbahaya seperti sungai,” tegasnya.

Kondisi sungai di lokasi kejadian diketahui tampak tenang dari permukaan, namun memiliki kedalaman mencapai dua meter, sehingga sangat berisiko bagi anak-anak yang bermain tanpa pengawasan orang dewasa.

Baca Juga:  Diduga Balap Liar, Polres Pasuruan Amankan Delapan Motor

Tragedi ini menjadi peringatan pahit bagi warga sekitar, terutama bagi para orang tua yang kerap mengizinkan anak-anak bermain di area perairan.

Menutup keterangannya, IPDA Agung mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak lengah dalam menjaga keselamatan anak-anak.

“Kami berharap para orang tua lebih waspada dan tidak membiarkan anak bermain di sungai tanpa pengawasan. Keselamatan mereka adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.

Jenazah DS kini telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Isak tangis keluarga dan warga mengiringi kepergian bocah malang tersebut, meninggalkan duka mendalam di tengah ketenangan Desa Kombangan yang biasanya penuh tawa anak-anak. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!