Roboh Tak Patahkan Semangat Santri: Kapolda Jatim Pastikan Al-Khoziny Tetap Mengaji di Tengah Musibah
Laporan: Ninis Indrawati
SIDOARJO | SUARAGLOBAL.COM – Suasana haru namun penuh semangat terasa di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Di tengah reruntuhan bangunan yang roboh, semangat para santri untuk tetap belajar tak pernah surut. Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) pun memastikan proses pendidikan di pesantren tersebut tetap berjalan normal meski saat ini sedang dalam masa penanganan pasca-musibah.
Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si, turun langsung ke lokasi untuk meninjau situasi sekaligus memberikan jaminan keamanan dan keberlanjutan pendidikan bagi para santri. Dengan langkah tegas dan empati tinggi, ia menegaskan bahwa dua fokus utama menjadi prioritas saat ini: penyelidikan penyebab insiden dan kelangsungan kegiatan belajar mengajar di pesantren.
“Penyidik masih melakukan pemeriksaan awal terhadap sejumlah saksi. Setelah seluruh keterangan terkumpul, baru akan kami sampaikan perkembangan selanjutnya,” ujar Irjen Nanang di sela kunjungannya, Rabu (15/10/2025).
Dari hasil pemeriksaan awal di lapangan, diketahui beberapa bangunan lain di lingkungan pesantren juga mengalami keretakan dan dinilai berpotensi membahayakan bila tetap digunakan. Kapolda Nanang dengan tegas meminta agar pihak pesantren sementara waktu menghentikan aktivitas di area yang berisiko.
“Dari hasil pengamatan di lapangan, kondisi gedung yang lain juga cukup mengkhawatirkan. Kami tidak ingin ada korban lagi,” ungkapnya serius.
Sebagai langkah cepat, pihak kepolisian menetapkan status quo terhadap area terdampak sambil menunggu hasil penyelidikan serta rekomendasi teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan BPBD. Langkah ini disertai koordinasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap kegiatan belajar para santri.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemda setempat agar bisa segera menyiapkan tempat sementara bagi para santri untuk tetap belajar,” tutur Kapolda.
Sikap tanggap dan kolaboratif Polda Jatim ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan pengurus pesantren. Menurut para pengasuh Al-Khoziny, semangat belajar santri tidak boleh padam meski mereka harus berpindah sementara ke ruang darurat.
Irjen Nanang menegaskan bahwa dunia pendidikan, terutama di lingkungan pesantren, adalah bagian penting dalam pembentukan karakter generasi bangsa. Oleh karena itu, pihaknya bersama pemerintah daerah berkomitmen memastikan kegiatan belajar tetap berlanjut dengan aman dan tertib.
“Yang terpenting, kegiatan belajar para santri tetap berlanjut. Jangan sampai musibah ini menghentikan semangat mereka untuk menuntut ilmu,” tegasnya penuh keyakinan.
Kini, sinergi antara Polda Jatim, Pemkab Sidoarjo, dan pengurus pesantren terus berjalan. Proses pemulihan infrastruktur dan asesmen keamanan bangunan dilakukan secara bertahap, dengan pengawasan ketat agar aktivitas pendidikan dapat berlangsung tanpa hambatan.
Musibah ini menjadi pelajaran berharga sekaligus bukti nyata bahwa semangat belajar para santri Al-Khoziny tak mudah runtuh oleh ujian. Di balik debu dan puing, masih berkobar tekad kuat untuk terus mengaji, menimba ilmu, dan menegakkan nilai-nilai keislaman. (*)
Tinggalkan Balasan