Nada, Warna, dan Alam Menyatu di Kaki Penanggungan: Pameran Kolaboratif Hidupkan Dialog antara Seni dan Alam di Surabaya

Laporan: Iswahyudi Artya

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Suasana hangat dan penuh makna terasa di Ruang Art Lab, Jalan Darmokali 14, Surabaya, Sabtu (8/11/2025) malam. Tempat ini menjadi titik temu antara nada, warna, dan alam dalam pembukaan pameran seni rupa bertajuk “Kaki-kaki Penanggungan”, yang mengusung semangat kolaborasi lintas disiplin antara lima perupa dan seorang musisi.

Pameran ini menghadirkan karya-karya Aris Daboel, Fathur Rojib, Iskandar Cak Is, Karyono, dan Priyok Dinasti, yang seluruhnya berangkat dari inspirasi kehidupan di kaki Gunung Penanggungan  kawasan yang sarat sejarah, budaya, dan spiritualitas. Masing-masing perupa menafsirkan kehidupan masyarakat dan keindahan alam Penanggungan dengan medium berbeda: dari lukisan dan instalasi hingga fotografi artistik yang menangkap atmosfer keseharian di lereng gunung.

“Kami ingin mengangkat kembali keseimbangan antara manusia dan alam yang dulu menjadi napas kehidupan di Penanggungan. Seni menjadi cara kami menyuarakan pesan itu,” ungkap Fathur Rojib, salah satu perupa peserta pameran, (11/11/25).

Baca Juga:  JSIT Jawa Tengah Adakan Olimpiade Sains dan Workshop Guru Pelatih OSN

Musik Tradisi Bertemu Eksperimen Kontemporer

Salah satu hal yang membuat pameran ini istimewa adalah penampilan Bung Heri Biola, musisi yang dikenal dengan eksperimennya memadukan musik tradisi dan suara alam. Dalam pembukaan pameran, Heri menampilkan komposisi kolaboratif yang menggabungkan bunyi-bunyian alami seperti gemericik air, desir angin, denting biola, dan tabuhan alat musik etnik, menciptakan suasana meditatif yang seolah membawa pendengar menyatu dengan alam.

“Saya mencoba menangkap ritme alam di kaki Penanggungan, lalu menerjemahkannya ke dalam komposisi yang bisa didengar sekaligus dirasakan,” ujar Heri Biola usai penampilannya.

Musik Heri menjadi jembatan antara karya visual dan pengalaman spiritual, memperkaya dimensi pameran sehingga pengunjung tidak hanya melihat karya, tetapi juga merasakan energi dan harmoni yang terpancar dari tiap goresan dan bunyi.

Baca Juga:  Petugas SIM satpas colombo berikan pelayanan terbaik Aman dan nyaman kepada masyarakat

Gunung Penanggungan: Ruang Spiritual dan Sosial

Gunung Penanggungan, yang selama berabad-abad dikenal sebagai gunung suci dengan situs-situs purbakala dan peninggalan budaya, menjadi pusat inspirasi pameran ini. Tema “Kaki-kaki Penanggungan” menggambarkan pandangan bahwa lereng gunung bukan sekadar wilayah geografis, melainkan ruang spiritual dan sosial tempat nilai-nilai manusia, alam, dan budaya berpadu.

Melalui karya-karyanya, para seniman ingin mengingatkan publik akan pentingnya menjaga keseimbangan antara modernitas dan kelestarian alam.

“Kami ingin menghadirkan ruang di mana seni, musik, dan alam bisa berbicara bersama tentang harmoni, keseimbangan, dan kehidupan,” tutur Priyok Dinasti, yang juga terlibat dalam perancangan pameran.

Baca Juga:  Tim Tiger Satreskrim Polres Ngawi Tangkap Pelaku Perampokan Berujung Pembunuhan Pemilik Kos di Desa Beran

Seni yang Menghidupkan Kesadaran Lingkungan

Pameran “Kaki-kaki Penanggungan” bukan sekadar perayaan estetika, melainkan juga bentuk refleksi atas hubungan manusia dengan lingkungan. Dukungan dari sejumlah pihak di antaranya PT AII (Alutsista Integritas Indonesia), Obech Avontur Arung Jeram Pacet, Kopi Cangkir, dan Rokok Soetra Emas memungkinkan kegiatan ini berlangsung dengan nuansa yang inklusif dan penuh pesan ekologis.

Pameran ini akan berlangsung hingga 15 November 2025, terbuka untuk umum setiap hari pukul 10.00–20.00 WIB di Ruang Art Lab Surabaya.

Bagi pengunjung, pameran ini menjadi ajakan untuk kembali menatap alam dengan kesadaran baru bahwa di setiap warna, bunyi, dan getaran, tersimpan jejak kehidupan yang saling terhubung di kaki Gunung Penanggungan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!