Tak Terkejar! Jawa Timur Borong 21 Medali dan Dominasi OPSI 2025

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Jawa Timur kembali mengukuhkan diri sebagai provinsi dengan ekosistem riset pelajar terkuat di Indonesia. Dominasi itu ditandai dengan raihan Juara Umum OPSI 2025 setelah kontingennya memborong 21 medali dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025 tingkat nasional yang digelar Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikdasmen, (16/11/25).

Capaian ini menjadi bukti bahwa kultur penelitian di kalangan pelajar Jatim tidak hanya berkembang, tetapi juga semakin mengakar kuat dalam berbagai jenjang pendidikan.

21 Medali: Bukti Dominasi Telak Jatim

Dari total 21 medali, rincian prestasi yang diraih pelajar Jatim meliputi:

6 medali emas

9 medali perak

5 medali perunggu

1 Penghargaan Khusus Budaya Lokal

Medali-medali tersebut diraih di tiga klaster penelitian:

1. IPA dan Lingkungan

2. IPS, Kemanusiaan, dan Budaya

3. Teknik dan Rekayasa

Raihan ini sekaligus menempatkan Jatim sebagai provinsi dengan perolehan medali tertinggi di seluruh kategori.

Baca Juga:  Transformasi SDM Unggul: Kalemdiklat Polri Resmi Buka Pendidikan Bintara Kompetensi Khusus di Pusdik Binmas Banyubiru

Unggul Jauh dari Provinsi Lain

Jawa Timur tampil sebagai juara dengan selisih yang jauh dari para pesaingnya.

Jawa Tengah: 4 emas, 6 perunggu

DIY: 2 emas, 3 perak, 3 perunggu

DKI Jakarta: posisi keempat dengan total medali yang lebih rendah

Perbedaan signifikan ini menegaskan dominasi kuat Jatim sebagai pusat riset pelajar nasional.

Kadindik Jatim: “Ini Buah Konsistensi Pembinaan Riset”

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dr. Aries Agung Paewai, menyampaikan apresiasi kepada seluruh siswa, guru, dan sekolah yang telah berkontribusi.

“Prestasi ini membuktikan bahwa riset pelajar Jawa Timur patut diperhitungkan di tingkat nasional. Ini bukan hanya kemenangan siswa, tetapi juga hasil kerja kolaboratif guru, pendamping, sekolah, hingga orang tua,” ujarnya.

Aries menegaskan bahwa mempertahankan posisi puncak OPSI bukan perkara mudah. Banyak provinsi semakin serius membina riset pelajar, namun konsistensi dan inovasi menjadi keunggulan utama Jatim.

Baca Juga:  Melampaui Target, Polres Kediri Kota Ungkap 8 Kasus dan Amankan 9 Tersangka Selama Operasi Sikat Semeru 2025

KIR Jadi Tulang Punggung Budaya Riset Jatim

Menurut Aries, suburnya kegiatan Karya Ilmiah Remaja (KIR) di sekolah-sekolah Jatim adalah fondasi yang memperkuat ekosistem penelitian.

“KIR membuat siswa lebih kritis, analitis, dan kreatif dalam membaca persoalan di sekitarnya. Dari ruang KIR lahir gagasan segar dan penelitian yang relevan,” tuturnya.

Sekolah Penyumbang Medali Emas dan Prestasi Lainnya

Beberapa sekolah penyumbang medali emas antara lain:

SMPN 1 Sedati – IPA dan Lingkungan

MTsN 1 Kota Malang – IPS, Kemanusiaan, dan Budaya

SMP Al Falah Darussalam – Teknik dan Rekayasa

SMPN 1 Surabaya – Teknik dan Rekayasa

SMKN 1 Tapen – Teknik dan Rekayasa

MAN 2 Kota Malang – Teknik dan Rekayasa

Medali perak dan perunggu disumbangkan sekolah-sekolah unggulan seperti:

SMP Progresif Bumi Sholawat, SMP Brawijaya Smart School, SMPN 1 Tempeh, MAN 1 Jombang, SMAN 1 Glagah, MTsN 1 Tulungagung  MTsN 1 Blitar.

Baca Juga:  Bersih-Bersih Lapas Kupang: Kanwil Ditjenpas NTT Tegaskan Zona Bebas HP dan Narkoba

MTsN 1 Blitar juga meraih Penghargaan Khusus Budaya Lokal, semakin memperkaya prestasi kontingen Jatim.

Jatim Semakin Kokoh Jadi Barometer Riset Pelajar Nasional

Raihan gemilang ini menandai keberhasilan Jawa Timur mempertahankan predikat Juara Umum OPSI untuk tahun kedua berturut-turut. Prestasi ini sekaligus mempertegas posisi Jatim sebagai pusat inovasi pelajar dan barometer riset tingkat nasional.

Aries berharap kemenangan ini menjadi pemicu semangat bagi generasi muda Jatim untuk terus menghasilkan karya penelitian yang berdampak bagi masyarakat.

“Jika siswa terbiasa bertanya, penasaran, dan ingin tahu, mereka akan tumbuh menjadi generasi kritis dan inovatif. Itu bekal utama masa depan,” pungkasnya.

Dengan capaian luar biasa ini, Jawa Timur pulang bukan sekadar membawa medali, tetapi membawa kebanggaan sebagai provinsi dengan tradisi riset pelajar yang semakin kuat dan mengakar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!