Solidaritas Pendidikan Jatim Mengalir ke Sumatera dan Aceh, Mendikdasmen Turun Tangan

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Gelombang solidaritas dari dunia pendidikan Jawa Timur bergerak cepat menyusul bencana banjir bandang yang melanda Pidie Jaya (Aceh), Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) resmi membuka penggalangan dana untuk membantu pemulihan layanan pendidikan di wilayah terdampak.

Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan awal terhadap kebutuhan bantuan pendidikan, mulai dari fasilitas belajar hingga pendampingan psikososial untuk peserta didik dan tenaga pendidik.

“Kita kumpulkan dulu seluruh bantuan. Tidak ada target jumlah, yang penting tersalurkan dengan tepat melalui pemerintah daerah setempat,” ujar Aries usai menghadiri puncak peringatan HGN Jatim dan HAI di Grand City Surabaya, Senin (1/12/25).

Baca Juga:  Penyesuaian Alokasi DAK Nonfisik Bidang Pendidikan, Tidak Mengurangi Hak Guru Untuk TPG dan Tamsil

Penggalangan Dana Melalui Rekening Resmi

Gerakan solidaritas ini dilakukan tanpa membuka posko fisik. Dindik Jatim menyiapkan satu rekening resmi agar seluruh bantuan dapat dihimpun secara aman, transparan, dan terkoordinasi.

Bantuan terbuka bagi seluruh unsur pendidikan guru, tenaga kependidikan, pegawai Dindik, hingga masyarakat umum. Aries menegaskan, banyak insan pendidikan Jawa Timur ingin membantu namun belum mengetahui jalur resmi penyalurannya.

“Kami siapkan kanal resminya. Semua dana yang terkumpul akan disalurkan langsung kepada pemerintah daerah yang terdampak bencana,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar kegiatan belajar mengajar dapat dipulihkan secepatnya dan para korban diberi kekuatan menghadapi musibah.

Baca Juga:  Rutan Salatiga Terima Kunjungan Tim Hakim Wasmat

Mendikdasmen Alokasikan Rp4 Miliar untuk Tanggap Darurat

Di tingkat nasional, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Muti memastikan bahwa pemerintah pusat turun tangan sejak hari pertama bencana. Tim telah bergerak melakukan pemetaan dampak di Aceh, Sumatera Utara, hingga sejumlah titik di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang turut terdampak cuaca ekstrem.

Tenda-tenda darurat untuk kegiatan belajar telah mulai didirikan, sambil menunggu perbaikan fasilitas sekolah yang rusak.

Untuk memastikan proses belajar tidak terhenti, pemerintah mengalokasikan Rp4 miliar dana tanggap darurat tahap pertama. Dana ini akan digunakan untuk penyediaan kebutuhan mendesak seperti tenda kelas darurat, perlengkapan belajar, hingga dukungan psikososial.

Baca Juga:  Musrenbang Kecamatan Robatal Fokus pada Infrastruktur, Air Bersih, dan Ekonomi Lokal

“Nanti akan kami tambah setelah pemetaan final selesai dan kebutuhan detailnya teridentifikasi,” kata Abdul Muti.

Dukungan Berkelanjutan

Dindik Jatim menegaskan bahwa gerakan solidaritas ini bukan hanya respons cepat, tetapi juga bagian dari komitmen Jawa Timur untuk menjaga keberlangsungan pendidikan di seluruh Indonesia.

“Insan pendidikan Jatim akan selalu peduli. Bencana ini ujian bersama, dan kita bergerak bersama pula,” tegas Aries.

Gerakan penggalangan dana resmi akan diumumkan dalam waktu dekat setelah seluruh mekanisme administrasi ditetapkan. Dindik Jatim mengajak seluruh pihak untuk berpartisipasi demi percepatan pemulihan pendidikan di wilayah terdampak bencana. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!