Sidoarjo Tegaskan Komitmen Inklusivitas, Canangkan Gerakan “Sekolah Tanpa Diskriminasi” pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025
Laporan: Ninis Indrawati
SIDOARJO | SUARAGLOBAL.COM — Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan layanan pendidikan yang adil dan setara bagi seluruh anak. Bertempat di GOR Sidoarjo, Rabu (10/12/2025), Pemkab secara resmi mencanangkan gerakan “Sekolah Tanpa Diskriminasi” sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025.
Deklarasi ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, dan turut dihadiri jajaran pejabat daerah, perwakilan sekolah, komunitas disabilitas, serta ratusan peserta kegiatan. Gerakan ini menjadi pijakan baru dalam memperkuat sistem pendidikan inklusif yang selama ini telah diterapkan di Sidoarjo.
Wabup Mimik: Tidak Ada Kemajuan Tanpa Kesetaraan
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Mimik Idayana menegaskan bahwa pembangunan suatu daerah tidak hanya diukur dari kemegahan infrastruktur atau peningkatan ekonomi, tetapi dari sejauh mana seluruh warganya mendapatkan kesempatan yang sama.
“Tidak ada daerah yang dapat disebut maju apabila masih ada warganya yang terpinggirkan,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa Pemkab Sidoarjo tengah memperkuat layanan pendidikan inklusif melalui pelatihan guru, peningkatan akomodasi layak bagi peserta didik penyandang disabilitas, hingga menjalin kolaborasi bersama ahli dan organisasi disabilitas. Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjadikan sekolah sebagai ruang aman dan nyaman bagi semua anak tanpa kecuali.
Mimik juga menyampaikan apresiasi kepada para guru pendamping siswa disabilitas, yang menurutnya memiliki peran strategis dalam membuka akses masa depan yang lebih cerah.
“Mereka bukan hanya pengajar, tapi pembuka jalan menuju kemandirian dan rasa percaya diri anak-anak istimewa,” ujarnya.
Pesan Khusus untuk Siswa Disabilitas
Dalam momentum tersebut, Wabup Mimik menyempatkan diri memberikan dorongan moral secara langsung kepada para siswa penyandang disabilitas yang hadir.
“Kalian memiliki hak yang sama untuk bermimpi dan berprestasi. Tidak ada batasan bagi siapa pun yang ingin berusaha,” pesannya disambut tepuk tangan peserta.
Sidoarjo, Pelopor Pendidikan Inklusif Nasional
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi, memaparkan bahwa Sidoarjo telah lama menempatkan inklusivitas sebagai prioritas kebijakan pendidikan daerah.
Hal itu dibuktikan dengan diterbitkannya Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 6 Tahun 2011 tentang pendidikan khusus terbit empat tahun lebih awal dari diberlakukannya Undang-Undang Penyandang Disabilitas tahun 2016.
“Sidoarjo termasuk daerah pelopor pendidikan inklusif di Indonesia. Bahkan, kami meraih Inklusif Education Award pada 2012 dan kembali memperoleh prestasi serupa pada 2014 melalui Kepala SMPN 4 Sidoarjo,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa Sidoarjo merupakan salah satu dari hanya empat daerah di Jawa Timur yang memiliki Unit Layanan Disabilitas (ULD), sebagai wujud komitmen dalam memberikan pelayanan terpadu bagi siswa dengan kebutuhan khusus.
Momentum untuk Mempercepat Sekolah Ramah Semua Anak
Melalui peringatan HDI 2025 ini, Pemkab Sidoarjo mengajak sekolah, orang tua, komunitas disabilitas, serta seluruh elemen masyarakat untuk aktif mendukung gerakan “Sekolah Tanpa Diskriminasi”. Pemerintah meyakini bahwa pendidikan humanis dan setara adalah fondasi penting dalam membangun Sidoarjo yang lebih maju, inklusif, dan berkeadilan.
Deklarasi tersebut diharapkan tidak hanya menjadi seremoni, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan yang memperkuat hak setiap anak untuk belajar, berkembang, dan berkarya tanpa hambatan. (*)



Tinggalkan Balasan