Dorong Kemandirian Petani Tebu, Bupati Subandi Kukuhkan Kelompok Tani dan Luncurkan Bantuan Alsintan Serta Salurkan KUR Khusus Tebu
Laporan: Ninis Indrawati
SIDOARJO | SUARAGLOBAL.COM — Komitmen Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam memperkuat ketahanan pangan kembali ditegaskan melalui rangkaian kegiatan pengukuhan kelompok tani, penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus Tebu. Kegiatan yang digelar di Gedung Pertemuan PG Candi Baru pada Kamis (12/11/2025) tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Sidoarjo, H. Subandi.
Hadir pula dalam acara itu Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo Dr. Eni Rustianingsih, Kepala BNN Kabupaten Sidoarjo Kombes Pol Gatot Soegeng Soesanto, Direktur PT PG Candi Baru Arief Nursusanto, General Manager PG Krembung Edi Purwoko, Kepala Bank Jatim Pusat Kama Diah, Kepala Bank Jatim Cabang Sidoarjo Suyatno, para kepala desa, serta para kelompok tani penerima bantuan alsintan.
Dalam sambutannya, Bupati Subandi menegaskan bahwa pengukuhan kelompok tani dan penyerahan alsintan merupakan langkah konkret pemerintah untuk memperkuat produktivitas pertanian, khususnya komoditas tebu yang menjadi salah satu tumpuan ekonomi lokal. Adapun alsintan yang diserahkan meliputi traktor roda empat, rotary, transplanter, serta hand sprayer.
“Dengan kelompok tani yang solid dan didukung teknologi pertanian, produksi tebu akan meningkat, efisiensi kerja bertambah, dan kesejahteraan petani dapat naik,” ungkap Subandi.
Ia juga menekankan pentingnya tanggung jawab kelompok tani dalam merawat alsintan bantuan yang berasal dari APBN. Menurutnya, keberlanjutan manfaat alsintan sangat bergantung pada komitmen para petani untuk menjaga dan mengoperasikannya dengan baik. “Bapak/Ibu semua sudah menerima alat. Jangan sampai tidak dirawat. Sanggup nggih?” ujarnya yang disambut kesanggupan seluruh petani yang hadir.
Selain penyerahan alsintan, kegiatan ini juga menjadi momentum penyaluran simbolis KUR Khusus Tebu dari Bank Jatim. Dengan bunga rendah hanya 6% dan tenor satu tahun yang disesuaikan dengan siklus panen tebu, fasilitas permodalan ini dinilai sangat membantu petani dalam meningkatkan kapasitas usaha.
“Kalau sudah panen, kewajibannya harus dikembalikan. Jangan sampai lupa. Pemerintah sudah mempermudah akses, tinggal digunakan dengan baik,” pesan Subandi. Ia menegaskan bahwa kolaborasi Pemkab Sidoarjo dan Bank Jatim juga bertujuan menekan praktik pinjaman rentenir yang selama ini membebani petani di daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Subandi turut menyampaikan bahwa lebih dari 12.000 petani dan nelayan di Sidoarjo telah terdaftar dalam program asuransi daerah. Program perlindungan ini memberikan jaminan bagi petani yang terdampak banjir, gagal panen, atau risiko kerja lainnya.
“Kalau ada petani terdampak banjir atau masalah di pekerjaan, akan kita bantu. Modal yang hilang akan kita ganti agar mereka tidak rugi dan bisa kembali berproduksi,” tegasnya.
Di penghujung acara, Subandi kembali mengingatkan dua pesan penting: merawat alsintan hibah dengan penuh tanggung jawab dan menggunakan dana KUR secara benar agar menjadi modal usaha yang mampu meningkatkan pendapatan petani.
Bupati Subandi berharap rangkaian program tersebut dapat memberikan dampak nyata bagi petani tebu di Sidoarjo. “Mudah-mudahan kegiatan hari ini benar-benar membawa manfaat bagi para petani. Kalau ini berjalan baik, maka visi dan misi Presiden untuk mengangkat derajat petani dapat terwujud,” tutupnya. (*)




Tinggalkan Balasan