Polda Jatim Perketat Pencegahan Narkoba Jelang Tahun Baru, Keamanan Masyarakat Jadi Prioritas Utama

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Menjelang pergantian Tahun Baru, Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat dengan memprioritaskan pencegahan peredaran narkoba di seluruh wilayah Jawa Timur. Langkah ini menjadi bagian dari strategi antisipatif guna memastikan masyarakat dapat merayakan akhir tahun dalam suasana aman, tertib, dan kondusif.

Komitmen tersebut disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda Jawa Timur, Kombes Pol Robert Da Costa, S.I.K., M.H., dalam konferensi pers akhir tahun yang digelar di Gedung Mahameru Polda Jatim, Senin (29/12/2025). Ia menegaskan bahwa ancaman narkoba hingga kini masih menjadi persoalan serius yang memerlukan kewaspadaan dan kerja sama semua pihak.

Menurut Kombes Pol Robert, pola peredaran narkoba terus mengalami perubahan dan tidak lagi bersifat konvensional. Modus operandi para pelaku semakin beragam, mulai dari pemanfaatan jalur darat, jalur laut, hingga melibatkan jaringan lintas daerah dan lintas negara. Situasi tersebut menuntut aparat kepolisian untuk terus meningkatkan kewaspadaan, memperkuat koordinasi lintas instansi, serta mengedepankan upaya pencegahan yang berkelanjutan.

“Ancaman narkoba tidak mengenal waktu, termasuk menjelang pergantian tahun. Karena itu, pengawasan tetap kami lakukan secara intensif, meskipun tidak menggelar razia khusus pada malam Tahun Baru,” ujar Kombes Pol Robert.

Ia menjelaskan, sejumlah kawasan yang dinilai rawan, seperti tempat hiburan malam dan lokasi berkumpulnya massa, tetap menjadi fokus pemantauan aparat kepolisian. Namun, pada puncak perayaan Tahun Baru, Polda Jatim lebih mengedepankan pengamanan umum agar masyarakat dapat merayakan malam pergantian tahun dengan rasa aman dan nyaman.

Sepanjang tahun berjalan, Polda Jatim telah berhasil mengungkap berbagai kasus peredaran narkoba di sejumlah daerah. Meski sebagian besar kasus yang terungkap berskala kecil, pihak kepolisian menegaskan bahwa pengawasan tidak bisa dilakukan secara sesaat, melainkan harus dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan.

Selain langkah penindakan hukum, Polda Jatim juga memberikan perhatian serius pada pendekatan rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Kombes Pol Robert menegaskan bahwa pengguna narkoba dipandang sebagai korban yang membutuhkan pemulihan, bukan semata-mata pelaku kejahatan.

“Tidak semua pengguna harus menjalani perawatan yang sama. Ada yang memerlukan rawat inap, ada pula yang cukup rawat jalan. Semua ditentukan melalui asesmen medis dan psikologis yang profesional,” jelasnya.

Di sisi lain, kepolisian juga mewaspadai potensi gangguan keamanan yang dipicu oleh konsumsi minuman beralkohol selama perayaan Tahun Baru. Meski demikian, Polda Jatim memastikan bahwa setiap pelanggaran hukum akan ditindak secara tegas, humanis, dan profesional sesuai ketentuan yang berlaku.

Lebih lanjut, Kombes Pol Robert menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam memerangi peredaran narkoba. Menurutnya, keberhasilan pencegahan tidak hanya bergantung pada aparat penegak hukum, tetapi juga pada kesadaran kolektif di lingkungan keluarga dan komunitas.

“Lingkungan terdekat adalah benteng pertama. Jika masyarakat peduli dan berani saling mengingatkan, maka ruang gerak peredaran narkoba akan semakin sempit,” tegasnya.

Dengan sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, serta partisipasi aktif masyarakat, Polda Jawa Timur optimistis upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba dapat berjalan lebih efektif. Harapannya, keamanan dan ketertiban masyarakat tidak hanya terjaga saat perayaan Tahun Baru, tetapi juga dapat terus terpelihara sepanjang tahun mendatang. (*)