Aksi Brutal di Tengah Malam: Seorang Jurnalis Madura Dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo, Ini Jelasnya
Laporan: Ninis Indrawati
SAMPANG | SUARAGLOBAL.COM – Aksi kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang jurnalis lokal asal Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Korban berinisial NRM (42), menjadi korban dugaan percobaan pembunuhan pada Rabu dini hari, 18 Juni 2025 sekitar pukul 01.00 WIB.
Peristiwa berdarah itu terjadi di Dusun Polai Timur, tepat di wilayah tempat tinggal korban. Dalam kejadian tersebut, NRM mengalami luka bacok serius pada bagian leher belakang dan telapak tangan kanan akibat sabetan senjata tajam.
NRM diketahui merupakan Kepala Biro Media Komando Patas TV dan Harian Merdeka Post untuk wilayah Sampang. Ia dikenal aktif dalam peliputan isu sosial dan kriminal di kawasan pesisir utara Madura.
Menanggapi laporan kejadian, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Sokobanah dan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sampang langsung bergerak cepat ke lokasi untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi menyita barang bukti berupa sebilah clurit beserta sarungnya, serta dua pasang sandal yang diduga milik pelaku.
Dalam keterangan persnya, Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Safril Selfianto, SH, MM, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah berhasil mengamankan salah satu pelaku.
“Kami telah mengamankan satu orang tersangka berinisial Z (31), warga Desa Bira Tengah. Yang bersangkutan ditangkap saat hendak melarikan diri ke arah Surabaya melalui jalur perbatasan Sampang–Bangkalan,” ujar AKP Safril, Rabu siang.
Sementara itu, satu pelaku lain berinisial D masih dalam pencarian (DPO) oleh aparat kepolisian. Motif dari penyerangan ini masih belum diungkap secara resmi dan masih dalam proses pendalaman oleh penyidik.
Korban NRM saat ini telah dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk menjalani perawatan intensif akibat luka-luka yang cukup parah.
Kasus ini sontak menyita perhatian publik, khususnya komunitas jurnalis dan pegiat kebebasan pers di Kabupaten Sampang dan wilayah Madura secara umum. Banyak pihak mendesak agar aparat kepolisian mengusut tuntas dan memproses pelaku dengan tegas dan transparan.
Pihak kepolisian menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini hingga ke akar-akarnya.
“Kami akan terus mendalami motif dan mengejar pelaku lainnya. Keamanan bagi setiap warga, apalagi jurnalis yang menjalankan tugasnya, adalah prioritas,” tutup AKP Safril.
Hingga berita ini ditulis, kondisi korban dikabarkan mulai stabil namun masih dalam pengawasan ketat tim medis, dan proses hukum terhadap pelaku yang tertangkap sedang berjalan. (*)
Tinggalkan Balasan