Babinsa Koramil 08/Suruh, Miliki Semangat Majukan Ekonomi Desa Bersama Pemdes dan BUMDes Wilayah Binaan
Ungaran, beritaglobal.net – Tugas pembinaan wilayah menjadi salah satu tugas pokok dan fungsi Bintara Pembina Desa (Babinsa). Untuk itulah, Sertu Kundori sebagai personel Babinsa Koramil 08/Suruh Kodim 0714/Salatiga, selalu aktif terlibat di setiap musyawarah pengembangan Desa Sukorejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, sebagai desa binaannya.
Kepada beritaglobal.net, dirinya menuturkan bahwa ingin turut serta memajukan Desa Sukorejo, yang pada saat dirinya ditugaskan sebagai Babinsa Sukorejo, predikat Desa Sukorejo adalah sebagai salah satu Desa Tertinggal di wilayah Kabupaten Semarang.
“Desa ini masuk kategori desa tertinggal, untuk itulah saya pribadi merasa tertantang untuk turut serta memajukan Desa Sukorejo, saat saya diberi tugas sebagai Babinsa Sukorejo oleh komando atas,” ungkapnya kepada beritaglobal.net, Kamis (16/01/2020) dini hari.
Ditambahkannya, meski malam hari, disaat warga membutuhkan untuk berdialog mengenai program – program pembangunan dirinya selalu hadir untuk turut serta memberikan ide dan masukan.
Apa yang dilakukan oleh Sertu Kundori, mendapatkan tanggapan positif dari Kades Sukorejo Atho’ilah, bersama pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukorejo, saat mengadakan musyawarah terkait pengembangan BUMDes di ruang kerja BUMDesa Sukorejo, Rabu (15/01/2010) malam.
“Kami sangat mengapresiasi atas kinerja Pak Kundori, beliau selalu aktif untuk mendampingi kami di pemerintahan dan malam ini, turut serta mendampingi musyawarah rekan – rekan pengurus BUMDes,” ungkap Atho’ilah, yang baru saja dilantik sebagai kepala desa terpilih pada, Rabu (15/01/2020).
Ditambahkan Atho’ilah, bahwa kehadiran Sertu Kundori di antara pengurus BUMDes yang masih muda – muda, menjadikan energi lebih untuk perencanaan aktivitas BUMDes Sukorejo di tahun – tahun mendatang.
“Kehadiran Sertu Kundori, memacu semangat rekan – rekan pengurus BUMDes. Malam ini mereka merencanakan untuk membangun bumi perkemahan di wilayah Dusun Kirang,” imbuhnya.
Senada dengan Kades Sukorejo, Manager BUMDes Sukorejo Mustofa, S.Pd., mengatakan bahwa dirinya beserta pengurus BUMDes, merasa terbantu dengan dukungan dari Sertu Kundori, yang tanpa kenal lelah memberikan ide dan masukan dalam mengembangkan BUMDes.
“Kami (BUMDes) sewaktu dibentuk oleh pak Kades, dua tahun lalu, hanya diberi tugas untuk bagaimana caranya, pendapatan asli desa (PADes) bisa meningkat. Sewaktu Pak Atho’ilah menjabat Kades periode pertama, PAD Desa Sukorejo hanya lebih kurang Rp 1,2 juta,” ungkap Mustofa.
Pendapatan tersebut, dinilai sangat minim untuk meningkatkan kesejahteraan warga Desa Sukorejo. Mustofa beserta pengurus BUMDes yang hadir saat itu, menyatakan dukungan dari pemerintah Desa Sukorejo sangatlah penting. Hal ini, karena beberapa alokasi anggaran APBDes diberikan untuk pengembangan BUMDes.
“Pak Kades, sangat mendukung pengembangan BUMDes, tidak ada tendensi untuk hasil BUMDes masuk ke kantong pribadinya. Cuma pesan beliau, kami sebagai pengurus BUMDes, untuk tidak bosan – bosan mencari alternatif, kegiatan yang dapat memacu perekonomian masyarakat di Desa Sukorejo ini,” jelas Mustofa.
Dengan adanya, perencanaan pembuatan bumi perkemahan ini, diharapkannya PADes Sukorejo akan bertambah besar. Sehingga, seluruh warga Desa Sukorejo, dapat merasakan manfaat dari setiap kegiatan yang dikelola oleh BUMDes.
“Semoga dengan adanya bumi perkemahan ini, nantinya menjadi jalan pembuka peningkatan perekonomian warga di Desa Sukorejo, mas. Kami akan bentuk divisi khusus dibidang kepemudaan dan pariwisata, agar lebih fokus untuk mengidentifikasi potensi daerah kami yang dapat menambah PADes. Dan predikat desa tertinggal sudah tidak melekat dengan Desa Sukorejo,” harapnya.
Ditegaskan oleh Mustofa, bahwa BUMDes Sukorejo, akan menerima kerja sama dari berbagai pihak, untuk lebih memajukan Desa Sukorejo.
“Kami terbuka untuk kerja sama dengan siapa saja, baik personal, LSM, maupun perusahaan swasta. Selama arahnya jelas, dan kami butuh itu. Sehingga kontribusi rekan – rekan disini dapat menjadi acuan, minimal di level Kecamatan Suruh dulu,” tandas Mustofa. (Agus Subekti)
Tinggalkan Balasan