Belajar dari Tambak Bandeng dan Jamur: Siswa Diktukba SPN Polda Jatim Jalani ‘Live In’ Edukatif di Gresik

Laporan: Ninis Indrawati

GRESIK | SUARAGLOBAL.COM – Suasana berbeda tampak di Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Sabtu (8/11/2025). Puluhan siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri Tahun Anggaran 2025 dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Timur meninggalkan bangku pelatihan untuk terjun langsung ke tengah masyarakat melalui program “Live In”.

Selama kegiatan, para calon Bhayangkara ini tidak hanya berbaur dan tinggal bersama warga, tetapi juga aktif belajar mengenai budidaya lokal, khususnya budidaya ikan bandeng dan jamur tiram dua komoditas unggulan khas Gresik. Selain itu, mereka juga menyalurkan bantuan sosial bagi warga kurang mampu, sebagai wujud nyata penerapan konsep Pemolisian Masyarakat (Polmas).

Kegiatan ini diawali dengan apel pembekalan di Stadion Petrokimia Gresik yang dihadiri Kabag SDM Polres Gresik, Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto, S.H., M.Pd., M.M., mewakili Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, S.I.K., M.Si.

Dalam arahannya, Kompol Syabain menegaskan pentingnya peran polisi dalam menjalankan fungsi sosial di tengah masyarakat.

“Tugas kita saat ini adalah mengemban Pemolisian Masyarakat. Polisi merupakan representasi kehadiran negara yang harus berperan aktif dalam semua kegiatan masyarakat,” ujar Kompol Syabain.

Baca Juga:  Boen Bio Tebar Kasih di Kapasan: 200 Paket Sembako Hangatkan Hati Para Lansia

Ia juga mengingatkan para siswa bahwa Polri kini memiliki tanggung jawab tambahan sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, yakni turut mendukung dan mengimplementasikan program ketahanan pangan nasional.

Terjun ke Lapangan: Belajar dari Petani Bandeng dan Pembudidaya Jamur

Selepas pembekalan, para siswa Diktukba SPN Polda Jatim disebar ke berbagai rumah warga untuk menjalani Live In. Salah satu kelompok menempati kediaman Rudi Yulianto, seorang warga Desa Sidorukun yang telah puluhan tahun menekuni usaha budidaya bandeng dan jamur tiram.

Keseharian para siswa dimulai sejak dini hari bangun pagi, shalat Subuh berjamaah, hingga membantu membersihkan lingkungan rumah warga tempat mereka tinggal.

Namun bukan sekadar tinggal, mereka juga memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar langsung ilmu ketahanan pangan dari para pelaku usaha lokal.

Didampingi Kepala Desa Sidorukun, H. Aspug, Rudi Yulianto mengajak para siswa meninjau langsung tambak bandeng miliknya. Para siswa tampak antusias mengamati proses pembibitan hingga pembesaran ikan bandeng, sambil aktif berdiskusi mengenai teknik pemeliharaan dan pakan yang digunakan.

Salah seorang siswa, Rama Haryo Nugroho, terlihat berinteraksi dengan Rudi, menanyakan strategi menjaga kualitas air tambak. Rudi pun menjelaskan dengan sabar.

Baca Juga:  Kemarau Panjang Warga Eromoko Harus Membeli Air Dengan Harga 130 Ribu Pertangki

“Tidak ada yang sulit kalau ada kemauan dan mau belajar. Budidaya bandeng itu bisa dilakukan siapa saja,” kata Rudi.

Dari Tambak ke Kumbung Jamur: Ilmu Baru, Semangat Baru

Perjalanan berlanjut ke area kumbung atau rumah budidaya jamur tiram. Di sana, Rudi memaparkan tahapan penting dalam budidaya jamur, mulai dari proses pembibitan pada media baglog, menjaga suhu dan kelembapan ruangan, masa panen, hingga mengenali ancaman hama gurem yang kerap merusak hasil.

Para siswa kembali menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka mencatat, bertanya, bahkan mencoba membantu proses pemeliharaan jamur.

Kegiatan praktik semacam ini memberikan pengalaman nyata bagi calon polisi muda, bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama yang juga bisa mereka dukung di lapangan tugas nanti.

“Ilmu yang didapat dari masyarakat ini akan menjadi bekal berharga bagi para siswa. Saat dilantik nanti, mereka diharapkan bisa beradaptasi dan ikut mendorong program ketahanan pangan di wilayah tugasnya,” ujar Kompol Syabain menambahkan.

Aksi Sosial dan Apresiasi Warga

Baca Juga:  Anggota DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso Serap Aspirasi Warga Sukomanunggal, Bahas Lapangan Kerja hingga Infrastruktur

Menutup rangkaian kegiatan Live In, para siswa Diktukba SPN Polda Jatim membagikan bantuan sosial (bansos) berupa paket beras kepada warga Desa Sidorukun yang membutuhkan.

Kepala Desa Sidorukun, H. Aspug, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan tersebut.

“Kami, atas nama warga Desa Sidorukun, sangat mengapresiasi kegiatan ‘Live In’ dari SPN Polda Jatim ini. Tidak hanya membantu masyarakat, tapi juga membangun kedekatan antara polisi dan warga,” ujarnya.

Menurutnya, program semacam ini membawa manfaat ganda: mempererat sinergi Polri dengan masyarakat sekaligus memberi pembelajaran sosial bagi calon anggota Polri.

“Sinergi seperti ini sangat positif. Warga senang, para siswa juga mendapat pengalaman hidup yang nyata. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin ke depan,” pungkas H. Aspug.

Melalui program Live In di Desa Sidorukun, para siswa Diktukba SPN Polda Jatim tidak hanya belajar tentang kehidupan masyarakat, tetapi juga menanamkan nilai kepedulian, empati, dan kemandirian.

Dari tambak bandeng hingga kumbung jamur, mereka belajar bahwa tugas Bhayangkara sejati bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga ikut menumbuhkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!