Berjuang Bersama Membangun Desa, M. Niam: ‘Menjadi Kades Harus Punya Dedikasi Sosial Tinggi’
![]() |
Muhammad Niam, calon Kades Dasa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. |
Ungaran, Beritaglobal.net – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Semarang direncanakan terselenggara pada 09 Desember 2018 mendatang. Sejumlah pasangan suami istri tercatat akan menjadi petarung dalam pelaksanaan Pilkades.
Setidaknya ada 6 ‘pertarung’ calon Kepala Desa, salah satunya adalah pasangan suami istri Muhammad Niam dan S.T., (44) dan Siti Rofiah, S.Pd.I., (35), warga RT 02 RW 04 Dusun Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Susukan.
Muhammad Niam yang tak lain adalah kades petahana menjelaskan kepada beritaglobal.net, Jumat (30/11/2018) malam, saat ditemui di rumahnya, bahwa proses pelaksanaan pilkades di desanya berjalan kondusif, sangat berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya yang penuh ketegangan dan friksi di masyarakat.
“Saya terharu dengan kondisi pilkades saat ini, masyarakat adem ayem tanpa ada ketegangan dan friksi, sangat berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya,” kata Niam.
Bila diberi amanah lagi oleh masyarakat Desa Susukan, orientasi pembangunan yang akan dilakukan oleh Niam adalah pengembangan di bidang pemberdayaan. Dari sisi ekonomi, sosial, pendidikan dan juga keagamaan.
“Bila saya diberi amanah kembali oleh warga Desa Susukan, bidang pemberdayaan yang akan saya kembangkan. Bidang pemberdayaan ekonomi, sosial, pendidikan dan keagamaan,”terang Niam.
Dengan santun dan penuh senyum, Niam menjelaskan bahwa dengan adanya Dana Desa (DD), kades dituntut untuk kreatif dan mampu menata keuangan serta administrasi desanya dengan baik. Terdapat raihan yang signifikan dalam pembangunan Desa Susukan, seperti sejumlah 150 rumah tidak layak huni yang telah selesai diperbaiki, pembangunan jalur irigasi, pembangunan jalan poros desa dan jalan penghubung. Selain itu, pembangunan sarana peribadatan menjadi perhatian khususnya dalam menanamkan rasa toleransi antar warga.
“Periode kemarin, kami telah menyelesaikan perbaikan 150 unit rumah tidak layak huni, pembangunan jalur irigasi, jalan poros desa dan jalan penghubung. Sarana peribadatan tidak luput dari perhatian kami, karena hal itu merupakan wahana untuk membangun rasa toleransi antar warga. Saat ini kades diharapkan lebih kreatif dan mampu menata keuangan serta administrasi dalam mengimplementasikan dana desa agar tepat sasaran dan mampu membangkitkan pembangunan desa sebagai penopang pembangunan nasional,” imbuh Niam.
Strategi Kampanye
Dalam menerapkan strstegi kampanye, tidak ada hal khusus yang dilakukan tim suksesnya. Justru saat ini, dirinya beserta tim sukses dan perangkat desa bahu membahu untuk membuat pemilihan kades berjalan aman, damai dan bermartabat dengan harapan minimal 80% warga Desa Susukan, memberikan hak pilihnya.
“Kami tidak ada strategi khusus untuk pilkades ini, kami hanya menjaga suasana yang telah kondusif tetap terjaga hingga berakhirnya pilkades yang aman, damai dan bermartabat. Kami bersama perangkat desa, bahu membahu untuk mencapai hal itu, karena kami harapkan minimal 80% warga menggunakan hak pilihnya,” tandas Niam.
Ikut Pilkades Wujud Bakti Pada Suami
Lain dengan Niam, Esti Robi’ah S.Pd.I (45) salah satu calon kepala desa saat ditemui beritaglobal.net di kediamanya Dusun Talok RT 18 RW 05, Desa Kenteng, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jumat (30/11/2018) sore mengatakan, ia maju untuk mencalonkan diri sebagai kepala desa hanya semata bentuk berbakti kepada suami lantaran tidak ada calon lain yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Kenteng.
![]() |
Esti Robi’ah calon Kades Desa Kenteng, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. |
“Saya mencalonkan diri sebagai calon Kepala Desa Kenteng lantaran tidak ada calon lain. Padahal sesuai Peraturan Daerah (Perda) Perda kabupaten Semarang No 03 tahun 2018 tentang perubahan ke dua atas perda No 03 tahun 2015 tentang pemilihan kepala desa yang mana jumlah peserta pilkades minimal dua orang. Maka agar pilkades tetap berlangsung saya mencalonkan diri,” ungkapnya.
Lebih lanjut ketika di tanya visi dan misinya, ibu rumah tangga yang keseharianya berprofesi sebagai guru di salah satu MI ini mengungkapkan, mengenai visi dan misi tentunya sedikit berbeda dengan suaminya, namun prinsipnya saat sosialisasi ke masyarakat saya menyampaikan agar memilih suaminya M Mujib sebagai petahana, dengan nomor urut 1.
“Saat sosialisasi ke masyarakat tentunya saya menyerukan agar memilih nomor 1, jangan no 2,” ungkapnya.
Esti menambahkan, sebenarnya sebelum suaminya mencalonkan diri kembali terlebih dulu menawarkan kepada masyarakat lain serta perangkat desa untuk mencalonkan diri, namun tidak ada yang mau dan meminta suami saya untuk kembali mencalonkan diri.
“Semoga dengan kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh masyarakat ini nantinya bisa dijalankan dengan sebaik mungkin,” pungkasnya.
Terpisah, sejumlah warga Desa Kenteng yang enggan disebutkan namanya menyampaikan jika warga masih berharap untuk kembali dipimpin oleh M Mujib. “Kami berharap pak Mujib kembali menjabat sebagai kepala desa, selain orangnya baik dia juga jujur dan ramah serta bermasyarakat tanpa membeda-bedakan,” ungkapnya. (Choerul Amar)
Editor: Fera Marita
Tinggalkan Balasan