Berlomba dalam Kebaikan di Balik Jeruji: Festival Santri Warnai Rutan Salatiga Menjelang Idul Adha
Laporan: Wahyu Widodo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Suasana religi dan semangat pembinaan rohani menyelimuti Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H. Pada Selasa (20/5/25), Rutan Salatiga menggelar Festival Santri Warga Binaan, sebuah ajang lomba kerohanian yang melibatkan para santriwan dan santriwati dari kalangan warga binaan.
Mengusung tema “Tebar Manfaat Untuk Sesama, Berlomba-lomba Dalam Kebaikan Dimanapun Berada”, kegiatan ini menjadi ruang ekspresi sekaligus sarana pembinaan spiritual bagi warga binaan. Festival ini menghadirkan berbagai perlombaan rohani seperti tartil Al-Qur’an, adzan, hafalan ayat-ayat suci, hingga praktik shalat.
Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antara Rutan Salatiga dengan Kementerian Agama (Kemenag) Salatiga, Owner Singkong D9, serta Yayasan Hati Beriman.
Kepala Rutan Salatiga, Redy Agian, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan yang bertujuan memperkuat keimanan para warga binaan.
“Sesuai dengan tema, kami ingin menebar manfaat dan menanamkan semangat berlomba dalam kebaikan kepada para warga binaan. Walau mereka sedang menjalani masa hukuman, bukan berarti berhenti untuk memperbaiki diri,” ujar Redy.
Senada dengan itu, Ruwiyanto selaku Koordinator Kegiatan sekaligus Kasubsi Pelayanan Tahanan menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam menciptakan lingkungan yang religius di dalam rutan.
“Kami harap ini menjadi wadah untuk menumbuhkan semangat ibadah, memperkuat iman, dan menjadi bekal bagi mereka saat kembali ke masyarakat nanti,” jelasnya.
Festival Santri ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Rutan Salatiga dalam mendukung program pembinaan dari Kementerian Hukum dan HAM, khususnya arahan Menkumham dan Dirjen Pemasyarakatan.
Salah satu warga binaan bernama Dhimas, yang tengah menjalani masa hukuman karena kasus narkoba, turut mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti kegiatan ini.
“Ini sangat positif. Saya senang bisa ikut lomba kerohanian. Kegiatan seperti ini bikin saya semakin rajin ibadah dan merasa tidak terlambat untuk berubah jadi lebih baik,” tuturnya dengan penuh rasa syukur.
Ia menambahkan bahwa program pembinaan seperti ini sangat berdampak dalam membentuk kesadaran diri untuk memperbaiki masa depan.
Festival Santri Warga Binaan di Rutan Salatiga ini tidak hanya menjadi wadah unjuk kemampuan, tetapi juga menjadi refleksi bahwa setiap individu, dalam kondisi apapun, tetap punya kesempatan untuk tumbuh dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik. (*)
Tinggalkan Balasan