Buku di Tangan, Asa di Hati: Arsad Kembali ke Bangku Sekolah dengan Dukungan Program Kemitraan Ahmad Luthfi 

Laporan: Wahyu Widodo

KAB SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Duduk di atas lincak kayu di teras rumah sederhananya, Arsad Abi Mubarok terlihat khusyuk membaca buku. Rumahnya berdinding bata tanpa plester, lantainya hanya beralas tikar, dan kamar mandinya terpisah di luar bangunan utama. Namun, meski hidup dalam keterbatasan, harapan besar terpancar dari tatapan pemuda berusia 15 tahun itu.

Arsad, warga RT 3 RW 1 Desa Kebonagung, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, merupakan salah satu penerima manfaat dari Program Sekolah Kemitraan yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Program ini menjadi penyambung asa bagi ribuan siswa dari keluarga tidak mampu agar tetap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas secara gratis.

“Saya lulus dari SMPN 2 Sumowono dan masih ingin sekolah. Tapi saya sudah pesimis bisa lanjut karena tidak punya biaya,” tutur Arsad saat ditemui pada Jumat (11/7/2025).

Baca Juga:  Kurang Dari Jam! Polres Gresik Tangkap Duo Maling Motor dan Kembalikan Barang Curian ke Pemiliknya

Ayah Arsad, Ratno Suratmin, saat ini bekerja sebagai buruh proyek di Kalimantan dan hanya pulang lima bulan sekali. Sementara sang ibu, Parsiyah, setiap hari bekerja sebagai buruh tani sejak pagi hingga petang.

Keterbatasan ekonomi keluarga membuat Arsad sempat berpikir untuk mengubur impiannya masuk SMA. Keinginannya untuk sekolah di SMA negeri terhalang jarak, karena satu-satunya sekolah negeri terdekat berada di Ambarawa, sekitar 18 kilometer dari rumahnya.

“Ingin sekolah negeri tapi jauh, harus naik kendaraan setiap hari. Kalau sekolah swasta dekat, tapi biayanya berat untuk keluarga,” ujarnya lirih.

Namun, nasib berkata lain. Cahaya harapan muncul ketika ia mendengar tentang Program Sekolah Kemitraan. Melalui program tersebut, pemerintah memberikan subsidi penuh biaya sekolah bagi siswa tidak mampu yang bersekolah di sekolah swasta yang telah bermitra.

Baca Juga:  Danrem 073/Makutarama Golf Bersama Dalam Rangka HUT RI ke-78 di Panorama Golf Merbabu

“Alhamdulillah, saya senang bisa ikut program ini. Saya terdaftar di SMA Muhammadiyah Sumowono. Gratis dan dekat, jaraknya cuma sekitar lima kilometer,” kata Arsad dengan senyum tipis.

Kini, Arsad kembali semangat menatap masa depan. Ia bertekad untuk rajin belajar dan suatu hari nanti bisa mengangkat derajat keluarganya.

“Saya ingin belajar sungguh-sungguh dan membanggakan orang tua,” ucapnya penuh harap.

Program Sekolah Kemitraan disambut baik pihak sekolah. Sekretaris Tim SPMB SMA Muhammadiyah Sumowono, Badriyah, mengatakan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi siswa yang kesulitan mengakses pendidikan karena faktor jarak dan biaya.

“Kalau ke sekolah negeri jaraknya jauh. Dengan program kemitraan, anak-anak bisa sekolah lebih dekat dan gratis. Ini sangat membantu,” ujarnya.

Baca Juga:  Salatiga Perangi Hama Tikus: GERDALI OPT Dicanangkan, Hand Tractor Diterjunkan

Ia menyebut, pihaknya juga aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat dan memastikan seleksi dilakukan secara tepat sasaran sesuai syarat yang ditentukan pemerintah.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Syamsudin Isnaini, menjelaskan bahwa program sekolah kemitraan ini sudah menyerap ribuan siswa di dua tahap pendaftaran.

“Tahap satu ada 1.913 siswa dan di tahap dua ada 551 siswa. Totalnya sementara ini 2.464 siswa. Saat ini kami masih menunggu proses daftar ulang pada 11 Juli 2025,” jelasnya.

Melalui program ini, Pemprov Jateng ingin memastikan tidak ada anak putus sekolah hanya karena tidak mampu. Pendidikan adalah hak setiap anak, dan lewat tangan-tangan kolaboratif, satu demi satu anak seperti Arsad kini bisa kembali mengejar mimpi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!