Dari Coba-Coba Jadi Sumber Nafkah: Seto Wijaya, Warga Kauman yang Sukses Tekuni Pembibitan Ikan Lele

Laporan: Budi Santoso

NGAWI | SUARAGLOBAL.COM — Siapa sangka, langkah kecil yang berawal dari sekadar coba-coba justru menjadi jalan rezeki bagi Seto Wijaya, warga Dusun Nglencong, Desa Kauman, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Dengan modal pas-pasan dan pengalaman yang nyaris nol, kini Seto berhasil menjadikan usaha budidaya pembibitan ikan lele sebagai pekerjaan tetap yang menghidupi keluarganya, bahkan mampu menyekolahkan kedua anaknya hingga perguruan tinggi.

Saat ditemui suaraglobal.com pada Sabtu (15/11/2025), Seto menceritakan awal mula perjuangannya. Ia yang dulu bekerja serabutan, mulai mencoba memelihara ikan lele secara sederhana di halaman rumahnya. “Awalnya hanya coba-coba, mas. Dulu belum serius, karena sambil kerja serabutan. Tapi lama-lama saya tekuni sampai sekarang,” ungkapnya.

Baca Juga:  Antisipasi Banjir, Polsek Karanganyar Cek Debit air Bengawan Solo

Bergelut dengan Kegagalan dan Risiko

Seto tidak menampik bahwa perjalanan merintis usaha pembibitan lele penuh tantangan. “Untuk proses awal itu tidak mudah. Banyak kendala yang saya hadapi, mulai kegagalan panen sampai kekurangan modal,” jelasnya.

Ia bahkan sempat mengalami kegagalan besar hingga harus mencari ilmu dari berbagai pembudidaya lele di daerah lain. Untuk bangkit dan menghidupkan kembali usaha yang sempat kolaps, Seto rela menjual satu-satunya sepeda motor yang ia miliki. “Motor satu-satunya saya jual untuk beli bibit dan pakan. Nekat, tapi itu satu-satunya cara,” ujarnya sambil tersenyum.

Baca Juga:  Tegas Berantas Kejahatan: Kejari Salatiga Musnahkan Barang Bukti Inkracht Bersama Dandim 0714/Salatiga

Kolam Bertambah, Pesanan Mengalir

Kini, usaha Seto berkembang pesat. Ia menggunakan sistem kolam bioplok yang mampu menekan biaya produksi dan memaksimalkan kualitas benih. “Dulu cuma punya dua kolam. Alhamdulillah sekarang sudah punya beberapa kolam bioplok dan satu kolam permanen dengan kapasitas sekitar 30 ribu bibit,” tuturnya.

Tak hanya berkembang dari sisi fasilitas, permintaan benih lele dari luar daerah juga mengalir deras. Seto rutin mengirim pesanan ke Karanganyar dan Wonogiri setiap dua minggu sekali. “Alhamdulillah mas, hasilnya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya kuliah dua anak saya di UMS Surakarta,” katanya bangga.

Baca Juga:  Polres Nganjuk Tingkatkan Keimanan Anggota Lewat Pembinaan Rohani Bertema Pengendalian Diri

Belum Pernah Terima Bantuan Pemerintah

Meski usahanya berkembang, Seto mengaku belum pernah menerima bantuan program atau hibah dari Dinas Peternakan maupun Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi. Kendati demikian, ia tetap optimis dan berkomitmen untuk mengembangkan usahanya secara mandiri. “Kami masih mandiri, belum pernah dapat bantuan apapun,” pungkasnya.

Kisah Seto menjadi bukti bahwa ketekunan dan keberanian mengambil risiko mampu mengubah usaha kecil menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan. Semangatnya pun menjadi inspirasi bagi warga lain yang ingin memulai usaha di sektor perikanan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!