Dari Legalitas hingga Permodalan, Lilik Hendarwati Mantapkan UMKM Surabaya sebagai Pilar Ekonomi Jatim
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menjadi perhatian serius Anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil Surabaya, Lilik Hendarwati. Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan bahwa UMKM bukan sekadar pelengkap, melainkan pilar utama perekonomian daerah sekaligus penopang ketahanan keluarga. Karena itu, ia berkomitmen untuk terus mendampingi pelaku usaha agar lebih kuat, berdaya saing, dan mampu naik kelas.
Dalam Podcast Tribun News, Ketua Fraksi PKS Jatim tersebut menceritakan inisiatifnya membentuk komunitas UMKM Laksita Academy sejak 2020. Komunitas ini lahir dari keresahan pada masa pandemi Covid-19, ketika banyak pelaku usaha kesulitan memasarkan produk akibat pembatasan aktivitas.
“Kami mulai dengan pelatihan digital marketing, pemanfaatan WhatsApp Business, hingga masuk ke marketplace. Tujuannya agar UMKM tetap bertahan meski dalam situasi sulit,” jelas Lilik.
Kini, komunitas yang ia rintis telah menaungi lebih dari 400 UMKM di Surabaya. Produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari makanan dan minuman kesehatan, jamu tradisional, hingga kerajinan tangan dan souvenir.
Dorongan Legalitas: 8.400 UMKM Kantongi NIB
Lilik menegaskan, salah satu fokus utama pendampingan adalah memastikan setiap UMKM memiliki legalitas usaha yang lengkap. Ia menggandeng Dinas Penanaman Modal serta instansi terkait untuk mempercepat pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), sekaligus mendorong sertifikasi halal agar produk lebih mudah masuk ke pasar modern.
“Sekitar 8.400 pelaku UMKM sudah kita bantu mendapatkan NIB. Legalitas ini penting agar usaha mereka bisa lebih mudah masuk ke hotel, dinas, hingga pasar modern,” ungkapnya.
Solusi Permodalan: Hindari Jeratan Pinjol
Selain aspek legalitas, Lilik juga menaruh perhatian pada masalah permodalan. Ia mengingatkan banyak UMKM terjebak pinjaman online (pinjol) dengan bunga mencekik. Untuk itu, ia mendorong pelaku usaha memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Jatim maupun skema pembiayaan dari BPR Jatim.
“Bunga KUR yang rendah bisa jadi solusi bagi UMKM yang ingin berkembang. Dengan subsidi pemerintah, beban pelaku usaha jauh lebih ringan,” tambahnya.
UMKM sebagai Penopang Ekonomi Keluarga
Menurut Lilik, memperkuat UMKM sama artinya memperkuat fondasi ekonomi keluarga dan masyarakat.
“Ketahanan ekonomi keluarga sangat bergantung pada UMKM. Itulah mengapa saya merasa perlu mengambil peran dalam mendampingi mereka,” tegasnya.
Dengan dorongan di bidang perizinan, legalitas, dan akses permodalan, Lilik optimistis UMKM Surabaya mampu bertahan menghadapi tantangan zaman, sekaligus berkembang untuk memperluas pasar dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian Jawa Timur. (*)
Tinggalkan Balasan