Dari Seragam ke Cangkul: SPN Polda Jatim Bekali Calon Polisi Ilmu Pertanian Demi Wujudkan “Kampus Hijau”

Laporan: Ninis Indrawati

MOJOKERTO | SUARAGLOBAL.COM – Pendidikan calon polisi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Timur kini semakin kaya dengan dimensi baru. Tidak hanya ditempa fisik, mental, dan disiplin hukum, ratusan peserta didik Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri T.A. 2025 juga mendapat wawasan praktis di bidang pertanian.

Sebanyak 247 calon polisi mengikuti Sosialisasi Pengenalan Tanaman Pangan, Hama, dan Penyakit Tanaman yang digelar di Gedung Dharma SPN Polda Jatim, Sabtu (6/9/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi visi Lemdiklat Polri “Kampus Hijau, Sehat, Bahagia Jiwa Raga”, yang menekankan pentingnya membentuk polisi modern yang peduli lingkungan dan berdaya guna bagi masyarakat.

Pertanian, Fondasi Stabilitas Negara

Baca Juga:  Kuasa Hukum Relawan \"Elang Community For Mandat\" Telah Lapor Pengrusakan Baliho di Polres Buru

Dalam kegiatan ini, SPN Polda Jatim menggandeng Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto serta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Bangsal.

Khoirul Hidayat, SPt., MP., Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda, menegaskan bahwa literasi pertanian sangat penting bagi aparat penegak hukum. Ia mengaitkan ketahanan pangan dengan stabilitas sosial, ekonomi, hingga politik nasional.

“Ketika pangan kita kuat, maka sendi-sendi sosial, ekonomi, bahkan politik juga akan lebih kokoh. Polisi harus memahami potensi ancaman di sektor ini, termasuk jika suatu saat terjadi gagal panen massal yang tidak wajar,” ujarnya.

Khoirul juga mengingatkan adanya potensi bio-terorisme yang bisa merugikan negara dengan menyerang tanaman pangan. Menurutnya, wawasan dasar pertanian dapat menjadi modal awal bagi calon polisi untuk mendeteksi fenomena semacam itu di lapangan.

Baca Juga:  Mata Langit Ungkap Sabung Ayam: Polisi Pasuruan Gunakan Drone Bongkar Arena Judi Ilegal

Dari Teori ke Aksi: Belajar Membuat Kompos

Tak berhenti pada pemaparan materi, para siswa juga diajak praktik langsung membuat pupuk kompos dari kotoran hewan. Kegiatan ini dipandu oleh Penyuluh Pertanian Ahli Pertama, Anik Asmawati, S.P.

Dengan penuh antusias, para peserta didik mencoba mengolah kohe, sekam, dan bahan organik lain menjadi pupuk alami. Anik menjelaskan bahwa pembuatan kompos bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga berperan memperbaiki kualitas tanah.

“Kompos ini tidak membutuhkan bahan kimia, sehingga lebih aman. Bahkan bisa dikembangkan menjadi gerakan pertanian urban di wilayah tugas mereka nanti,” terang Anik.

Baca Juga:  Transjatim Koridor V 'Cakraningrat': Solusi Transportasi Modern untuk Madura, Tarif Terjangkau dan Ramah Lingkungan

Polisi Modern dengan Empati Sosial

Kepala SPN Polda Jatim, Kombes Pol Agus Wibowo, S.I.K., menegaskan bahwa pembekalan ilmu pertanian merupakan bentuk soft skill penting bagi para calon anggota Polri.

“Polri tidak hanya dituntut kuat secara fisik dan mental, tapi juga harus memiliki empati sosial serta kepedulian terhadap lingkungan. Dengan program Kampus Hijau, kami ingin melahirkan polisi yang mandiri, kreatif, sekaligus teladan di tengah masyarakat,” tutur Kombes Agus.

Menurutnya, keterampilan tambahan seperti ini akan sangat bermanfaat ketika para bintara kelak bertugas di daerah pelosok. “Mereka bisa menjadi motor penggerak masyarakat, bahkan menjadi konsultan kecil bagi petani setempat,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!