Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Surabaya Tangani Ribuan Kejadian Evakuasi Hingga Agustus 2024: Fokus Utama pada Evakuasi Hewan dan Objek Alam
Laporan: Iswahyudi Artya
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya menghadapi tantangan serius dalam menangani berbagai situasi darurat sepanjang tahun ini. Dari Januari hingga Agustus 2024, DPKP Surabaya mencatat total 1077 kejadian evakuasi, di mana sebagian besar berkaitan dengan evakuasi hewan serta objek alam yang membahayakan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala DPKP Kota Surabaya, Laksita Rini Sevriani, dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (18/9/24).
Rinciannya, dari total kejadian tersebut, sebanyak 611 merupakan evakuasi hewan, sementara 202 evakuasi orang, 60 evakuasi kendaraan, 3 evakuasi bangunan, 143 evakuasi objek alam, dan 57 evakuasi objek lainnya. Menurut Laksita, cuaca yang panas ekstrem di beberapa bulan terakhir turut berperan dalam meningkatnya insiden evakuasi hewan, terutama ular dan biawak, yang keluar dari habitatnya.
“Selama beberapa bulan terakhir, kami banyak menangani evakuasi hewan seperti ular dan biawak, terutama karena perubahan musim panas yang menyebabkan banyak hewan keluar dari habitatnya,” jelas Laksita. Ia menambahkan, dari 611 evakuasi hewan, 291 di antaranya adalah ular, sementara 96 kasus melibatkan biawak dan 112 lainnya melibatkan lebah atau tawon.
Selain itu, hewan lainnya seperti anjing, kucing, musang, hingga monyet juga termasuk dalam daftar evakuasi DPKP. Mereka juga kerap diminta mengevakuasi sarang lebah yang dianggap mengancam keselamatan warga. Menariknya, DPKP Surabaya tidak hanya menangani evakuasi hewan, tetapi juga berbagai objek lain seperti cincin yang tersangkut di jari atau handphone yang terjebak di tempat sulit.
“Kami juga sering diminta untuk membantu evakuasi orang yang terkunci di dalam mobil atau ruangan. Salah satu kasus yang sering kami tangani adalah evakuasi cincin yang sulit dikeluarkan dari jari, yang sering kali mengharuskan tim kami memotong cincin tersebut,” ungkap Laksita.
Seluruh laporan kejadian tersebut diterima melalui Command Center 112, yang beroperasi selama 24 jam. Menurut Laksita, rata-rata waktu respons DPKP untuk setiap insiden adalah sekitar 7 menit. “Kami selalu siap merespons setiap laporan dengan cepat dan efektif. Kepuasan warga terhadap layanan kami adalah prioritas utama,” tambahnya.
Dalam menghadapi situasi darurat yang beragam, DPKP Surabaya terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta melatih personel di setiap rayon. Laksita menegaskan bahwa DPKP Surabaya berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap petugas di lapangan dilengkapi dengan peralatan yang memadai dan terlatih untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Kota Surabaya melalui respons cepat dan tanggap terhadap berbagai situasi darurat,” tutupnya.
Dengan terus memperkuat kesiapan operasional dan pelatihan petugas, DPKP Surabaya berharap dapat terus memberikan perlindungan terbaik bagi seluruh warga kota, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem yang meningkatkan risiko terjadinya insiden evakuasi. (*)
Tinggalkan Balasan