Disabilitas Rungu Wicara Antusias Bangun Personal Branding bersama Diskominfo Jatim
Laporan: Ninis Indrawati
PASURUAN | SUARAGLOBAL.COM — Suasana penuh semangat dan antusiasme tampak dalam kegiatan Workshop Personal Branding dan Eksistensi Inklusif di Media Sosial yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur, Kamis (24/7/2025). Sebanyak 20 peserta dari kalangan disabilitas rungu wicara yang merupakan binaan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara (RSBRW) Pasuruan serta komunitas Sobat Dili mengikuti kegiatan ini dengan semangat tinggi.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kesadaran diri, meningkatkan rasa percaya diri, serta membekali peserta dengan keterampilan membangun citra diri positif di dunia digital.
Workshop dibuka oleh Sekretaris Diskominfo Jatim, Suharlina Kusumawardani, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang inklusif.
“Diskominfo memfasilitasi kegiatan ini karena kami tidak membedakan. Disabilitas hanyalah sebutan. Kami percaya semua orang punya potensi dan hak yang sama untuk berkembang,” ujar Suharlina.
Belajar Mengenali Diri dan Membangun Nilai Positif
Sesi utama workshop diisi oleh Nur Kholis, S.S., M.I.Kom, dosen Universitas Bina Nusantara (Binus) Malang, yang memberikan materi secara interaktif dan inspiratif. Ia mengajak peserta untuk memahami bahwa personal branding adalah proses mengenali diri sendiri dan menyampaikan nilai kelebihan kepada publik secara jujur dan percaya diri.
Dalam paparannya, Nur Kholis menggunakan analogi sederhana seperti dua gelas kopi dengan kemasan berbeda untuk menjelaskan pentingnya memiliki “label” yang kuat dan bermakna.
“Kalau kita tidak punya label, kita bisa dianggap kosong. Tapi jika kita punya label yang kuat seperti ‘berani’, ‘kuat’, atau ‘percaya diri’, maka kita akan terdorong mengisi diri kita dengan nilai-nilai tersebut,” jelasnya.
Partisipasi Aktif dan Cerita Menginspirasi
Peserta diajak menjawab lima pertanyaan tentang diri mereka, mulai dari hobi, keahlian, hingga harapan masa depan. Proses ini menjadi langkah awal membangun kesadaran atas potensi diri. Dalam sesi praktek, para peserta berani tampil dan berbicara di depan untuk menyampaikan identitas diri mereka.
Tiga peserta terbaik yang paling ekspresif dan percaya diri mendapatkan hadiah berupa saldo GoPay, sebagai bentuk apresiasi.
Pada sesi selanjutnya, peserta merekam video berisi ungkapan motivatif berdasarkan materi yang diterima. Video tersebut diunggah ke media sosial masing-masing sebagai wujud eksistensi inklusif dan penyebaran semangat positif.
“Dengan membagikannya ke media sosial, kita tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga memberi semangat kepada orang lain. Kita semua mampu, layak dikenal, dan pantas untuk tampil,” tutur Nur Kholis.
Ruang Inklusif Digital yang Menginspirasi
Kegiatan ini merupakan bagian dari program #CERDIG (Cerdas Digital Inklusif) Diskominfo Jatim yang berfokus pada pemberdayaan kelompok rentan di era digital. Workshop ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan inklusif, kelompok disabilitas pun bisa tampil kuat, percaya diri, dan memberikan dampak positif di ruang publik.
Semangat peserta yang ditunjukkan sepanjang kegiatan menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berkembang. Sebaliknya, melalui pelatihan dan dukungan yang tepat, potensi mereka bisa bersinar dan memberi inspirasi bagi banyak orang. (*)
Tinggalkan Balasan