Ditjen Dikti Curi Perhatian di AHI 2024 dengan Strategi GOST untuk MBKM Mandiri
Laporan: Ninis Indrawati
JAKARTA | SUARAGLOBAL.COM – Ajang Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2024 kini memasuki babak final penjurian, (09/09/24), di mana sebanyak 41 entri dari berbagai instansi di seluruh Indonesia beradu untuk memamerkan karya kehumasan terbaik mereka. Kompetisi ini berfokus pada kinerja departemen komunikasi publik dari periode Agustus 2023 hingga Juli 2024.
Salah satu peserta yang mencuri perhatian dalam sesi presentasi adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti). Dalam kesempatan tersebut, Ditjen Dikti memaparkan strategi kehumasan inovatif mereka berbasis GOST Framework sebuah pendekatan yang berfokus pada penetapan Goal, Objective, Strategy, dan Tactics. Kerangka kerja ini pertama kali diperkenalkan oleh Rich Horwath pada 2009, dan telah membantu berbagai organisasi menyusun strategi komunikasi yang terarah.
Dalam presentasi yang diwakili oleh Iril Pramadhana, Public Relations Manager Ditjen Dikti, dijelaskan bahwa tujuan penerapan GOST Framework adalah mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045 melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri. MBKM Mandiri sendiri merupakan program yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang otonom, dengan partisipasi aktif dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
“Program MBKM Mandiri ini akan menjadi langkah penting menuju pendidikan yang lebih mandiri dan bebas dari intervensi langsung pemerintah. Kami menargetkan pada tahun 2024, sekitar 20 persen perguruan tinggi sudah menerapkan MBKM Mandiri, dengan melibatkan sekitar 600 ribu mahasiswa,” kata Iril dalam sesi presentasinya.
Untuk mencapai target ambisius tersebut, Ditjen Dikti menggunakan tiga strategi utama yang berbasis pendekatan pemangku kepentingan. Pertama, meningkatkan partisipasi perguruan tinggi dalam program MBKM Mandiri. Kedua, melaksanakan kampanye kesadaran mengenai pentingnya program ini melalui berbagai kegiatan, dan ketiga, mengoptimalkan publikasi dan dampak positif program tersebut di kalangan masyarakat.
Ditjen Dikti juga menerapkan model komunikasi PESO Paid, Earned, Shared, Owned dalam menjalankan taktik kehumasan mereka. Dengan pendekatan ini, mereka memastikan bahwa seluruh aktivitas komunikasi yang dilakukan dapat menjangkau khalayak luas dengan efektif dan memberikan dampak yang maksimal.
Iril juga menekankan bahwa kolaborasi pentahelix yang melibatkan lima elemen pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media merupakan kunci keberhasilan MBKM Mandiri. “Kami membutuhkan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak untuk menjamin keberlanjutan dan relevansi program ini dalam jangka panjang,” tambahnya.
Ajang AHI 2024 mengusung tema “Profesionalisme Humas untuk Indonesia Emas,” dan diikuti oleh 240 entri dari 62 instansi di seluruh Indonesia. Setelah melalui proses seleksi ketat, sebanyak 41 entri berhasil lolos ke tahap final dan mempresentasikan strategi komunikasi mereka di hadapan dewan juri.
Sesi penjurian yang dilaksanakan secara hibrida di Jakarta pada 9-10 September 2024 tersebut melibatkan para finalis dari berbagai kategori, termasuk kategori Pelayanan Informasi, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Terbaik, serta Program Kehumasan Terbaik.
Puncak acara AHI 2024 akan berlangsung di Yogyakarta pada 8-10 Oktober 2024 dan akan diisi dengan berbagai workshop serta penganugerahan bagi para pemenang.
Dengan penerapan GOST Framework dan strategi komunikasi yang inovatif, Ditjen Dikti telah menunjukkan komitmen mereka untuk mengoptimalkan program MBKM Mandiri, yang diharapkan dapat mendorong kemajuan pendidikan tinggi Indonesia menuju kompetisi global yang lebih baik. (*)
Tinggalkan Balasan