Dorong Keterserapan Kerja, Dindik Jatim Gandeng Industri Besar Siapkan Magang Internasional

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) terus menggenjot keterserapan kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan memperluas peluang magang internasional. Tahun 2026, sebanyak 3.186 siswa SMK diusulkan mengikuti Program Magang Kerja Luar Negeri, sementara 1.734 lulusan telah dinyatakan siap berangkat sebagai pekerja migran profesional. Total hampir 5.000 peserta disiapkan untuk memasuki pasar kerja global.

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menyebut tingginya minat siswa dan kebutuhan tenaga terampil di berbagai negara menjadi peluang besar yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Namun, peluang ini juga menuntut persiapan yang lebih matang agar lulusan SMK mampu bersaing di level global.

“Anak-anak kita akan memasuki pasar kerja di 11 negara, mulai Jepang, Korea, Jerman, hingga Australia dan Taiwan. Tantangan terbesar tetap pada kompetensi bahasa dan kedisiplinan. Ini yang harus kita kejar bersama,” ujar Aries dalam Sarasehan Strategi Peluang Kerja SMK yang digelar Rabu (3/12/25).

Baca Juga:  Jerat Asmara WIL, Oknum Perwira Polisi di Temanggung Pertaruhkan Karier dan Keluarga

Tiga Langkah Strategis Penguatan Lulusan SMK

Untuk memastikan kesiapan peserta magang internasional, Dindik Jatim menerapkan tiga langkah strategis:

1. Penguatan Link and Match SMK–Industri

Sekolah diminta membuka ruang lebih besar bagi industri dalam menyusun pembelajaran. Mulai dari penyusunan kurikulum kejuruan, pelatihan teknis, hingga praktik langsung. Langkah ini dinilai kunci agar kompetensi lulusan sesuai standar kerja industri dalam dan luar negeri.

2. Percepatan Sertifikasi dan Mikro-Kredensial

Dindik mempercepat penyediaan sertifikasi profesi serta mikro-kredensial sebagai paspor kompetensi bagi siswa maupun calon pekerja migran. Aries menegaskan bahwa tanpa sertifikasi dan kompetensi yang diakui secara internasional, lulusan akan sulit bersaing di pasar global.

Ia juga menekankan pentingnya karakter dan etos kerja. “Ada siswa yang pernah dipulangkan dari Jepang karena kurang disiplin. Ini pengingat bagi kita bahwa kompetensi bukan satu-satunya modal,” jelasnya.

Baca Juga:  Tetesan Air Mata Membuat Suasana Haru Yang Mendalam Setelah Adanya Perang Sarung

3. Perluasan Akses Pasar Kerja dan Perlindungan PMI

Sebagai provinsi penyumbang 26–27% pekerja migran Indonesia, Jawa Timur memperkuat perlindungan dan pendampingan bagi peserta magang. Dindik juga memanfaatkan pengalaman para PMI untuk menyempurnakan program dan memastikan keberlanjutan penempatan kerja setelah magang berakhir.

MoU dengan Industri Besar Dukung Ekspansi Kesempatan Kerja

Untuk memperluas akses kerja, Dindik Jatim menandatangani MoU dengan sejumlah perusahaan besar, antara lain Archipelago International, K24 Indonesia, PT Charoen Pokphand Tbk, Indonesia Fashion Chumber, dan United Tractors. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat jaringan kerja sama sekaligus memperluas peluang rekrutmen lulusan SMK.

Aries juga meminta sekolah memperkuat peran Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK agar tidak hanya menjadi formalitas, melainkan aktif menjembatani siswa dengan industri. Selain itu, ia menegaskan pentingnya pembaruan kurikulum dan pembentukan budaya kerja profesional, termasuk literasi digital dan etika kerja.

Baca Juga:  Empati untuk yang Sepuh, Tak Perlu Lagi Antre Lama: Satlantas Salatiga Resmikan Loket BPKB Khusus Lansia

“Kita berkomitmen mendorong lulusan SMK agar lebih kompetitif. Kurikulum harus selalu mengikuti industri, dan budaya kerja profesional harus ditanamkan sejak bangku sekolah,” tegasnya.

Penghargaan untuk SMK Berprestasi di Bidang Kewirausahaan

Acara sarasehan juga dimeriahkan dengan penyerahan Penghargaan Program Entrepreneur Vokasi Kreatif Terpadu (Pervekt) kepada sejumlah SMK berprestasi, seperti:

SMKN 5 Surabaya (Best Creative Innovation)

SMKN 1 Banyuwangi (Best Creative Outlet)

SMKN 3 Probolinggo (Best Creative Product)

SMKN 1 Sidayu (Best Creative Transaction)

SMKN 1 Donorojo (Best Creative Profile)

SMKN 1 Buduran (Best Creative Idea)

SMKN 7 Surabaya (Best Creative Promotion)

Dengan dukungan industri besar, penguatan kurikulum, dan percepatan sertifikasi, Dindik Jatim optimistis dapat meningkatkan keterserapan kerja lulusan SMK sekaligus memperkuat kontribusi Jawa Timur dalam pemenuhan tenaga kerja terampil di pasar internasional. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!