Dzikir Bersama di Balik Jeruji, Rutan Salatiga Panjatkan Doa untuk Negeri
Laporan: Wahyu Widodo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan terasa di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga pada Senin (01/09). Para Petugas bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) duduk bersila di selasar Rutan, melantunkan dzikir, sholawat, hingga doa bersama untuk keselamatan dan kedamaian bangsa Indonesia.
Kepala Rutan Salatiga, Anton Adi Ristanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian insan pemasyarakatan terhadap kondisi bangsa. Dengan hati yang tulus, mereka memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Indonesia selalu berada dalam lindungan-Nya.
“Bersama petugas dan warga binaan, kami adakan doa bersama untuk negeri. Kami memohon keselamatan, keamanan, kedamaian, dan kebaikan untuk negeri tercinta Indonesia,” ujar Anton.
Rangkaian kegiatan diawali dengan dzikir dan sholawat, dilanjutkan khataman Al-Qur’an serta siraman rohani yang dipimpin oleh Ustadz Nahrawi. Selain menjadi sarana pembinaan kerohanian, kegiatan ini juga diharapkan mampu memperkuat keimanan, ketakwaan, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan petugas maupun WBP.
“Doa bersama ini semoga menjadi jalan kebaikan bagi kita semua, mempererat persatuan, dan membawa limpahan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambah Anton.
Para peserta tampak larut dalam suasana religius. Lantunan doa dan sholawat menggema di dalam Rutan, menciptakan ketenangan batin sekaligus semangat baru.
Salah seorang WBP, Khamim, mengungkapkan bahwa dirinya merasa terharu dapat berpartisipasi dalam doa bersama tersebut.
“Pagi ini kami melaksanakan doa bersama untuk kedamaian bangsa Indonesia. Doa ini juga menjadi cara bagi kami untuk menyalurkan energi positif, menenangkan batin, sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tutur Khamim.
Ia pun berharap bangsa Indonesia selalu dalam keadaan damai, tenteram, dan sejahtera.
“Semoga Indonesia menjadi aman, damai, dan kita semua bisa hidup lebih tenteram,” tandasnya.
Kegiatan doa bersama ini tidak hanya digelar di Rutan Salatiga, tetapi juga serentak di seluruh jajaran pemasyarakatan di Indonesia. Doa dan cinta dari balik jeruji dipanjatkan sebagai bentuk kepedulian seluruh insan pemasyarakatan untuk tanah air tercinta. (*)
Tinggalkan Balasan