Forkopimda Jatim Kokohkan Sinergi Tanggap Darurat: “Keselamatan Rakyat adalah Hukum Tertinggi

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL COM – Menghadapi peningkatan potensi bencana hidrometeorologi di penghujung tahun, Polda Jawa Timur bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim menggelar Apel Siaga Tanggap Darurat Bencana di Lapangan Mapolda Jatim, Rabu (5/11/2025). Kegiatan ini digelar serentak di seluruh Indonesia dan melibatkan unsur TNI, Polri, BPBD, Basarnas, relawan, serta instansi pemerintahan daerah.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto yang memimpin apel menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapsiagaan terpadu, baik dari sisi personel maupun sarana dan prasarana pendukung, dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

“Apel ini untuk mengecek kesiapan seluruh unsur, baik personel maupun peralatan, agar ketika bencana terjadi, kita dapat segera bergerak cepat memberikan bantuan kepada masyarakat,” tegas Irjen Nanang dalam sambutannya.

Baca Juga:  Ketika Kebaya dan Kuliner Jadi Bahasa Cinta Tanah Air: Pesan Inspiratif Ketua TP PKK Salatiga di UKSW

Sebanyak 1.400 personel gabungan hadir dalam apel di Mapolda Jatim. Sementara di jajaran Polres dan Polresta se-Jawa Timur, tercatat lebih dari 6.000 personel turut melaksanakan apel serupa secara serentak.

Irjen Nanang menekankan pentingnya sinergi antar instansi dalam membangun sistem respons cepat dan terkoordinasi.

“Sinergi antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah, BNPB, Basarnas, hingga relawan adalah kunci agar penanganan bencana lebih efektif,” ujarnya.

Amanat Kapolri: Tanggap, Terpadu, dan Humanis

Dalam kegiatan tersebut, Kapolda juga membacakan Amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Kapolri menyoroti meningkatnya risiko bencana akibat perubahan iklim global.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 2.606 kejadian bencana di Indonesia hingga 19 Oktober 2025, terdiri dari:

1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 189 tanah longsor.

Baca Juga:  Pastikan Aman, Polres Salatiga Terjunkan 125 Personil Pengamanan Ibadah Natal 2023

Akibatnya, ratusan jiwa meninggal dan jutaan penduduk terdampak.

Kapolri menekankan bahwa Indonesia kini berada di peringkat ketiga dunia dalam World Risk Index 2025 sebagai negara dengan ancaman bencana tertinggi, sehingga kecepatan respons lapangan harus menjadi prioritas.

“Kecepatan dan ketepatan adalah kunci utama dalam penanganan bencana,” tegas Kapolri dalam amanat yang dibacakan Kapolda.

Delapan Arahan Utama untuk Personel

Kapolri memberikan delapan instruksi strategis, antara lain:

1. Melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana.

2. Menyampaikan imbauan kewaspadaan kepada masyarakat.

3. Menyiapkan personel dan logistik yang dapat digerakkan cepat.

4. Melaksanakan simulasi edukasi penanggulangan bencana secara berkala.

5. Mengutamakan kecepatan dan ketepatan dalam evakuasi dan distribusi bantuan.

6. Menjalankan tugas kemanusiaan dengan empati dan profesionalitas.

7. Melakukan evaluasi berkelanjutan atas prosedur penanganan bencana.

Baca Juga:  Meriahnya Lenggok Naga Doreng Iringi Soft Opening Lokasi Wisata Baru ‘Watu Gajah Park’

8. Memperkuat koordinasi lintas sektor dengan TNI, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, dan relawan.

“Kita memiliki tanggung jawab moral dan konstitusional untuk melindungi masyarakat. Negara harus hadir di tengah rakyat, terutama saat mereka menghadapi kesulitan akibat bencana,” tegas Kapolda Jatim menutup amanat.

Momentum Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan

Apel ini menjadi langkah strategis memasuki puncak musim penghujan November 2025 – Januari 2026, di mana risiko bencana di Jawa Timur diprediksi meningkat.

Irjen Nanang menekankan bahwa kesiapsiagaan tidak hanya menyangkut kemampuan teknis, tetapi juga sikap kemanusiaan.

“Kita tidak hanya siap siaga, tetapi juga siap membantu dengan hati. Karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” pungkasnya.

Dengan sinergi lintas sektor yang semakin kuat, Jawa Timur menegaskan kesiapan menghadapi bencana dengan respons cepat, tepat, dan berorientasi pada keselamatan warga.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!