Gedung Diklat Prigen Disulap Jadi Mesin PAD: Surabaya Raih Rp100 Juta dalam 6 Bulan

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menunjukkan keberhasilan dalam mengelola aset daerah secara produktif. Gedung Diklat Prigen, Kabupaten Pasuruan, yang sebelumnya terbengkalai kini resmi difungsikan sebagai pusat pelatihan sekaligus unit bisnis penyewaan. Langkah strategis ini berhasil menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya hingga Rp100,32 juta hanya dalam kurun Februari–Agustus 2025.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Surabaya, Ira Tursilowati, menegaskan bahwa kebijakan ini menjadi bukti nyata bahwa aset pemerintah tidak boleh dibiarkan mangkrak.

“Aset daerah tidak boleh lagi terbengkalai. Kalau dikelola dengan baik, bisa menjadi penopang PAD sekaligus bermanfaat untuk masyarakat,” tegas Ira saat Workshop Wartawan Surabaya, Sabtu (23/8/2025).

Dari Terbengkalai Jadi Produktif

Gedung Diklat Prigen sebelumnya berada dalam kondisi memprihatinkan. Pada 2022, bangunan ini kotor, tidak terawat, dan sama sekali tidak digunakan. Namun, perubahan terjadi setelah Pemkot Surabaya menerbitkan Perda Nomor 7 Tahun 2023 serta Perwali Nomor 43 Tahun 2024 yang menjadikan gedung ini sebagai objek retribusi daerah. Sejak Januari 2025, gedung tersebut resmi dikelola dan difungsikan untuk menambah PAD.

Baca Juga:  Operasi Pekat Semeru 2025: Polisi Berhasil Ungkap Peredaran Bahan Peledak di Tulungagung

SIGenDiS: Inovasi Digital Penyewaan

Untuk memastikan transparansi dan kemudahan layanan, Pemkot Surabaya meluncurkan Sistem Informasi Gedung Diklat Surabaya (SIGenDiS). Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa mengecek jadwal, memilih kamar, menghitung biaya, hingga melakukan pembayaran secara online.

Seluruh transaksi otomatis masuk ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dan dapat dipantau secara real time. Menariknya, SIGenDiS juga sudah terdaftar sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sejak Januari 2025.

Baca Juga:  Transformasi Spiritual di Balik Jeruji: Lapas Ambarawa Wujudkan Pembinaan Rohani Berkelanjutan

“SIGenDiS tidak hanya mempermudah penyewaan, tetapi juga memiliki fitur proyeksi pendapatan. Dengan begitu, potensi PAD bisa dihitung lebih presisi,” jelas Ira.

Pusat Pelatihan ASN dan Masyarakat

Selain berfungsi sebagai unit bisnis, Gedung Diklat Prigen kini menjadi pusat pelatihan Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui program Human Capital Development Plan (HCDP). Pelatihan disusun dengan sistem blended learning: tatap muka setiap Jumat dan pembelajaran daring di akhir pekan.

Hingga Agustus 2025, lima batch pelatihan telah terlaksana dengan peserta dari berbagai instansi di Surabaya. Ke depan, fasilitas ini juga dibuka untuk masyarakat umum yang ingin mengikuti program pelatihan tertentu.

Tambah PAD Rp100 Juta

Sejak resmi beroperasi pada Februari 2025, Gedung Diklat Prigen telah menyumbang Rp100,32 juta ke PAD Surabaya. Angka ini menjadi bukti bahwa aset yang dulu terbengkalai kini mampu memberi manfaat nyata bagi daerah.

Baca Juga:  Tiga Momentum, Satu Semangat: Salatiga Siapkan 90 Event Meriah Sambut Hari Jadi, Hari Koperasi, dan HUT RI ke-80

Target 2026: Jadi UPT BPSDM dan Learning Center

Pemkot Surabaya tidak berhenti pada capaian awal. Pada 2026, gedung ini ditargetkan berkembang menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPSDM serta pusat pelatihan dan pembelajaran (training and learning center) yang terbuka untuk ASN maupun masyarakat umum.

“Harapan kami, gedung ini tidak hanya menjadi mesin PAD, tapi juga ruang pengembangan kompetensi. Inovasi ini harus menjadi contoh pengelolaan aset daerah yang produktif dan transparan,” pungkas Ira.

Dengan inovasi ini, Gedung Diklat Prigen bukan hanya menambah kas daerah, melainkan juga mempertegas posisi Surabaya sebagai kota yang visioner dalam pengelolaan aset publik. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!