Got Talent Difabel Warnai HUT RI ke-80, Surabaya Jadi Ruang Ekspresi Inklusif
Laporan: Iswahyudi Artya
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Surabaya tahun ini tampil berbeda. Ratusan anak dan remaja difabel hadir bukan sekadar sebagai penonton, melainkan aktor utama yang menebar inspirasi melalui kreativitas mereka dalam Gebyar Kemerdekaan RI ke-80 yang digelar di Yayasan Kanker Indonesia, Jalan Mulyorejo Indah, Surabaya, (24/08/25).
Acara ini diprakarsai oleh Yayasan Ruang Pasien (RP) bekerja sama dengan Rotary Club Surabaja Darmo, Rotary Club Surabaya Kaliasin, Rotary Club Surabaya Jembatan Merah, Rotary Club Rungkut, serta sejumlah mitra sosial lainnya.
Kreativitas Anak Difabel Jadi Sorotan
Sejak pagi, area acara sudah dipenuhi keceriaan. Beragam lomba interaktif seperti menghias cupcake, mewarnai, menyusun puzzle, hingga permainan ketangkasan membuat anak-anak antusias. Sorak sorai semakin meriah ketika panggung Got Talent dibuka, menampilkan deretan remaja difabel yang penuh percaya diri. Mereka unjuk kebolehan melalui musik, tari, puisi, hingga teater, membuat penonton tak henti memberi tepuk tangan.
“Melihat mereka tampil di atas panggung dengan begitu percaya diri adalah kebahagiaan tersendiri. Mereka menunjukkan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya,” ungkap salah satu orang tua peserta dengan mata berbinar.
Edukasi untuk Orang Tua
Gebyar kemerdekaan ini tak hanya fokus pada hiburan, tetapi juga edukasi. Para orang tua mendapat kesempatan mengikuti talkshow bertajuk “Aku Berharga” yang membahas isu-isu penting seputar kesehatan mental, bullying, harga diri, hingga pengaruh media sosial terhadap perkembangan anak.
Materi ini dianggap krusial agar orang tua mampu mendampingi anak-anak mereka, khususnya di era digital yang penuh tantangan.
Inklusivitas sebagai Makna Kemerdekaan
Ketua Panitia, Agisdian Rani S.M, menegaskan bahwa acara ini mengandung makna lebih dari sekadar perayaan hari besar.
“Di usia 80 tahun Indonesia merdeka, kita ingin menegaskan bahwa semua anak bangsa, termasuk anak-anak difabel, adalah bagian penting dari perjalanan Indonesia. Mereka layak bermimpi, berkarya, dan mendapat ruang untuk didengar,” ujarnya.
Pesan tersebut menjadi pengingat bahwa kemerdekaan bukan hanya soal simbolik, tetapi juga hak kesetaraan dan kesempatan bagi setiap warga negara.
Harapan dan Apresiasi
Untuk menambah semarak, panitia menyiapkan doorprize, goodie bag, serta hadiah menarik sebagai bentuk apresiasi atas semangat para peserta. Dukungan sponsor, donatur, dan mitra sosial disebut menjadi pilar penting terselenggaranya kegiatan inklusif ini.
Gebyar kemerdekaan ini akhirnya ditutup dengan penuh suka cita, meninggalkan kesan mendalam bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika semua anak bangsa tanpa terkecuali dapat tumbuh, bersatu, dan maju bersama. (*)
Tinggalkan Balasan