Hidup Kembali Tanpa Napza: RSUD dr. Iskak Tulungagung Buka Layanan Rehabilitasi Pecandu Narkoba

Laporan: Ninis Indrawati

TULUNGAGUNG | SUARAGLOBAL.COM – Adiksi atau ketergantungan terhadap narkoba merupakan masalah serius yang masih menjadi momok di Indonesia. Tidak hanya menyerang aspek fisik, ketergantungan narkoba juga merusak kondisi mental, emosional, dan spiritual seseorang. Bahkan, dalam banyak kasus, pecandu narkoba terdorong melakukan tindakan kriminal karena tubuh dan otaknya sudah sangat bergantung pada zat adiktif, (12/04/25).

Menjawab tantangan ini, RSUD dr. Iskak Tulungagung kini menyediakan layanan rehabilitasi bagi pecandu narkoba, baik dari jenis narkotika, psikotropika, maupun zat adiktif lainnya. Fasilitas ini menjadi harapan baru bagi para pecandu dan keluarganya untuk keluar dari lingkaran gelap ketergantungan.

Kepala Instalasi Rehabilitasi Napza RSUD dr. Iskak Tulungagung, Ns. Bambang Sunaryo, S.Kep., M.M., menjelaskan bahwa proses kecanduan setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi mereka yang merasa mulai sulit lepas dari narkoba untuk segera mencari pertolongan medis dan psikologis.

Baca Juga:  Peduli Warga Disabilitas, Polsek Benjeng Salurkan Bantuan Sembako di Desa Sirnoboyo

“Segera mencari pertolongan, terutama jika telah mencapai tahap di mana tidak dapat berhenti menggunakan narkoba,” ungkap Bambang.

Ia juga menjelaskan bahwa proses kecanduan narkoba terdiri dari tiga tahapan:

1. User (Pengguna)

Penggunaan narkoba dilakukan sesekali secara coba-coba tanpa menimbulkan masalah berarti. Semua aspek kehidupan masih tampak normal.

2. Abuse (Penyalahguna)

Penggunaan mulai bersifat rutin dan mulai mengganggu beberapa aspek kehidupan. Meski terkadang penyalahguna masih bisa mengontrol pemakaian, tidak ada yang bisa memprediksi sampai kapan hal itu bertahan.

3. Addict (Pecandu)

Penggunaan sudah berlangsung sangat rutin, bahkan setiap hari. Seluruh aspek kehidupan menjadi kacau. Pecandu hidup untuk narkoba dan seolah narkoba menjadi satu-satunya alasan untuk hidup.

Baca Juga:  Pemeriksaan Rutin Pemandu Karaoke Sarirejo: Langkah Nyata Cegah HIV/AIDS

Untuk mencegah ketergantungan, Bambang menekankan pentingnya kesadaran diri dan peran keluarga. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

Peran Individu:

Mendekatkan diri kepada Tuhan

Aktif dalam kegiatan positif

Bergaul secara selektif

Menanamkan pendirian yang kuat

Mengenal informasi narkoba secara benar

Peran Orang Tua:

Menciptakan suasana keluarga yang harmonis

Menanamkan rasa tanggung jawab dan percaya diri

Menjaga komunikasi yang terbuka

Menyalurkan hobi dan bakat anak

Memperlakukan anak secara adil dan penuh kasih

Bagi yang sudah terjerumus ke dalam dunia narkoba, RSUD dr. Iskak memberikan layanan rehabilitasi yang dirancang tidak hanya untuk menyembuhkan, tapi juga memulihkan kehidupan para pecandu.

Baca Juga:  Panen Raya Jagung di Grobogan: Dorong Swasembada Pangan dan Stabilitas Ekonomi

“Dalam masa pemulihan, pasien dapat menikmati berbagai fasilitas, mulai dari ruang indoor dan outdoor untuk terapi hiburan, olahraga, menanam, hingga memasak. Kami juga menyediakan musala kecil sebagai sarana ibadah,” jelas Bambang.

Program rehabilitasi ini berlangsung selama rata-rata tiga bulan, di mana para pasien menjalani rutinitas yang terstruktur dari pagi hingga malam hari. Proses ini dirancang untuk membentuk kembali pola hidup sehat, membangun kembali mental dan spiritual pasien, serta memberikan bekal untuk kembali ke masyarakat secara produktif.

Dengan hadirnya layanan ini, RSUD dr. Iskak Tulungagung menunjukkan komitmennya dalam membantu negara memerangi narkoba sekaligus menyediakan tempat aman dan profesional untuk proses penyembuhan para pecandu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!