Hingga Kini Merapi Sudah Muntahkan 7 Kali Awan Panas Guguran

Data seismograf pengawasan aktivitas Gunung Merapi dari pantauan BPPTKG Yogyakarta, Senin (11/02/2019). (Foto: Dok. BPPTKG)

Yogyakarta, beritaglobal.net – Merapi kembali muntahkan awan panas guguran, Senin (11/02/2019) pukul 08.58 WIB dengan jarak luncur 400 m ke arah hulu Kali Gendol dengan durasi selama 105 detik. Hal ini seperti yang dirilis di akun Twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pagi ini. Durasi 105 detik ini setelah ada pemutakhiran data dari BPPTKG setelah sebelumnya tercatat durasi selama 35 detik.

Baca Juga:  Berbagi Berkah Ramadan: Polres Salatiga Bagikan Takjil dan Himbauan Kamtibmas kepada Pengendara

Awan panas yang terjadi pagi ini adalah yang kelima kalinya terhitung sejak tanggal 29 Febuari 2019 kemarin, seperti yang dituturkan Kepala BPPTKG, Hanik Humaida kepada beritaglobal.net saat dihubungi via WhatsApp.

“Kali ini adalah awan panas guguran yang ke – 5. 3 kali beruntun di tanggal 29 Januari 2019. Dan sekali di tanggal 7 Februari 2019,” papar Hanik.

Baca Juga:  Melalui Kuasa Hukum, Benny Tjokro Meminta BPK RI dan Kejagung Periksa Manajer Investasi pada Kasus Jiwasraya

Ditambahkan Hanik, awan panas kali ini masih berskala kecil jadi pihak BPPTKG belum perlu untuk menaikkan level Merapi saat ini.

“Awan panas guguran kali ini masih berskala kecil. Status Merapi masih Waspada (level II). Masyarakat dihimbau tidak perlu panik dan mematuhi rekomendasi dari pemerintah untuk tidak beraktivitas di radius 3 Km dari puncak,” pungkas Hanik.

Baca Juga:  Edukasi Perusahaan Mengenai ESG, LindungiHutan dan Enviro Strategic Indonesia Kembali Gelar Webinar Green Skilling

Berdasarkan laporan pengamatan guguran Gunung Merapi, Senin (11/02/2019) periode 06.00 – 12.00 WIB, berdasarkan data seismik BPPTKG,  jumlah guguran 10 kali dengan durasi 15 – 45 detik. Status Merapi saat ini masih Waspada (level II) dengan jarak aman radius 3 Km dari puncak. (Fera Marita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!