Imam Syafi’i Tekankan Jurnalisme Verifikasi dan Solutif: “Tidak Cukup Cepat, Harus Memberi Manfaat”

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Imam Syafi’i, menegaskan bahwa tantangan terbesar jurnalisme modern bukan sekadar kecepatan menyajikan informasi, tetapi memastikan setiap berita yang dipublikasikan telah melalui verifikasi mendalam serta mampu memberikan solusi bagi masyarakat, (24/08/25).

Pernyataan itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Workshop Wartawan Surabaya yang digelar di Prigen, Pandaan, Sabtu (23/8/2025). Menurut Imam, akurasi berita tidak bisa dicapai hanya dengan kecepatan menulis, tetapi melalui proses riset yang serius.

“Sebuah berita yang dianggap akurat oleh reporter belum tentu sepenuhnya benar. Kebenaran hanya bisa dicapai jika jurnalis meningkatkan profesionalisme, bukan hanya menulis cepat, tetapi juga melakukan riset mendalam,” tegas Imam di hadapan peserta workshop.

Baca Juga:  Polwan Polres Ngawi Gelar Sosialisasi Anti-Bullying di Pondok Pesantren

Media sebagai Pengawas dan Pemandu

Dalam paparannya, Imam menekankan pentingnya media tetap memegang peran sebagai watchdog atau pengawas kritis terhadap kekuasaan. Namun, ia mengingatkan bahwa fungsi pengawasan tidak boleh berhenti pada kritik belaka.

“Media harus menjadi anjing penjaga yang juga memberi petunjuk. Tidak sekadar menggonggong, tetapi ikut membuka ruang solusi. Dengan begitu, media bisa menjadi mitra strategis pembangunan,” ujarnya.

Baca Juga:  Pakar Hukum UNAIR Tolak Usulan Polri di Bawah Kemendagri atau TNI: Independensi Harus Dijaga

Marketplace Ide dan Inspirasi

Lebih jauh, Imam Syafi’i mendorong media agar tidak hanya menjalankan fungsi kontrol, tetapi juga berkembang sebagai marketplace ide dan inspirasi. Dengan memanfaatkan kekuatan konten visual, inovasi digital, serta strategi bisnis yang berkelanjutan, media diharapkan bisa bertahan secara finansial sekaligus memberi motivasi dan arah positif bagi publik.

Ia juga mengingatkan bahaya persaingan kecepatan di era media sosial yang kerap mengorbankan kualitas berita.

“Berita yang tidak memberi manfaat pada akhirnya akan ditinggalkan pembaca. Komitmen utama jurnalis adalah melayani kepentingan publik,” tegasnya.

Baca Juga:  "Resik-Resik Kutho" di Pasar Cengek: Kolaborasi Lintas Sektor Demi Salatiga Bersih dan Berdaya Saing

Pesan untuk Jurnalis

Menutup sesi workshop, Imam memberikan pesan moral bagi para wartawan untuk terus meningkatkan kapasitas diri, menjaga independensi, serta memegang teguh tanggung jawab sosial.

“Media harus memainkan peran sentral dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas dan berdaya,” pungkasnya.

Workshop ini sendiri diikuti puluhan wartawan dari berbagai media di Surabaya, yang antusias menyimak gagasan Imam mengenai arah baru jurnalisme yang tidak hanya informatif, tetapi juga solutif bagi kehidupan masyarakat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!