Inovasi Pakan Ternak Berbasis Limbah: Murah, Sehat, dan Ramah Lingkungan

Laporan: Iswahyudi Artya

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Inovasi dalam pemanfaatan limbah pertanian dan rumah potong hewan (RPH) sebagai pakan ternak semakin menarik perhatian para ahli dan peternak. Selain menekan biaya produksi, inovasi ini juga meningkatkan kualitas nutrisi pakan, yang berdampak langsung pada kesehatan dan produktivitas ternak.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Anam Al Arif, drh, MP, menjelaskan bahwa limbah pertanian seperti rendeng kedelai memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan rumput biasa. “Golongan legum seperti kacang-kacangan, termasuk rendeng kedelai, dapat menjadi alternatif pakan yang bernutrisi tinggi,” ujarnya, Senin (3/3/2025).

Baca Juga:  Polres Pamekasan Bekuk Tiga Pelaku Curanmor di Tiga Lokasi Berbeda

Fermentasi Rendeng Kedelai Tingkatkan Pertumbuhan Ternak

Menurut Prof. Anam, rendeng kedelai yang difermentasi selama sepuluh hari dapat meningkatkan pertumbuhan ternak secara signifikan. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pakan komplet berbahan dasar ini mampu menghasilkan pertambahan berat badan (PBB) lebih tinggi serta daging yang lebih sehat dengan kadar lemak lebih rendah.

“Ini merupakan solusi bagi peternak yang ingin meningkatkan efisiensi tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi untuk pakan komersial,” tambahnya.

Limbah RPH Jadi Pakan Unggas Berkualitas

Selain rendeng kedelai, inovasi lain yang mulai dikembangkan adalah pemanfaatan limbah dari RPH, khususnya isi rumen sapi. Selama ini, isi rumen sering menjadi limbah yang merepotkan bagi pengelola RPH, namun penelitian menunjukkan bahwa jika difermentasi ulang, isi rumen bisa menjadi sumber pakan berkualitas tinggi.

Baca Juga:  Satlantas Polres Salatiga Berhasil Amankan 6 Pengendara Sepeda Motor yang Hendak Balap Liar di JLS Salatiga

“Dengan pengolahan yang tepat, isi rumen dapat dikeringkan dan diformulasikan menjadi pakan unggas, seperti puyuh. Penelitian kami menunjukkan bahwa pakan dari limbah RPH yang difermentasi dapat menghemat biaya pakan hingga 15 persen serta meningkatkan produktivitas unggas,” jelas Prof. Anam.

Langkah Strategis untuk Optimalisasi Pakan Berbasis Limbah

Agar inovasi ini dapat berkembang lebih luas, Prof. Anam merekomendasikan beberapa langkah strategis, antara lain:

Baca Juga:  Bupati Sidoarjo Lepas Kloter Perdana: 376 Jamaah Haji Sidoarjo Siap Menuju Tanah Suci

1. Peternak mulai memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan baku pakan.

2. Kerja sama dengan RPH dalam pengelolaan limbah isi rumen untuk diolah menjadi pakan.

3. Penelitian lebih lanjut guna meningkatkan efektivitas dan keamanan pakan berbahan dasar limbah.

“Inovasi ini bukan hanya meningkatkan efisiensi biaya peternakan, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan serta memberikan keuntungan ekonomi bagi peternak,” pungkasnya.

Dengan pendekatan ini, sektor peternakan diharapkan dapat menjadi lebih hemat, sehat, dan ramah lingkungan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pakan impor. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!